TRAINING SOCIAL MAPPING UNTUK PROPER DAN CSR
PENGERTIAN SOCIAL MAPPING UNTUK PROPER DAN CSR
Social mapping adalah proses pemetaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya suatu komunitas atau wilayah. Dalam konteks Program Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (PROPER) serta Corporate Social Responsibility (CSR), social mapping sangat penting untuk memastikan bahwa program yang dijalankan oleh perusahaan atau organisasi relevan dan tepat sasaran. Dengan mengikuti social mapping, perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan masalah yang ada di masyarakat, termasuk potensi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan operasional mereka. Informasi yang diperoleh melalui social mapping membantu perusahaan merancang program CSR yang berkelanjutan dan sesuai dengan konteks lokal, serta meningkatkan hubungan dengan masyarakat sekitar. Ini juga memastikan bahwa program PROPER yang dijalankan efektif dalam meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan kontribusi positif bagi komunitas. Selain itu, social mapping memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan antara perusahaan dan masyarakat.
TUJUAN DAN MANFAAT SOCIAL MAPPING UNTUK PROPER DAN CSR
Tujuan Social Mapping untuk PROPER dan CSR:
- Mengidentifikasi kebutuhan komunitas
Social mapping membantu perusahaan memahami kebutuhan dan prioritas sosial, ekonomi, serta lingkungan di komunitas sekitar. - Memetakan dampak sosial dan lingkungan
Mengidentifikasi potensi dampak dari kegiatan operasional perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. - Menyesuaikan program CSR dengan kondisi lokal
Program CSR yang dirancang berdasarkan data yang akurat dari social mapping akan lebih relevan dan efektif bagi masyarakat. - Menentukan area intervensi yang tepat
Social mapping membantu perusahaan memfokuskan perhatian pada area yang paling membutuhkan perhatian atau dukungan dari program CSR. - Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan
Melibatkan masyarakat dalam proses social mapping memastikan bahwa suara mereka didengar dan diakomodasi dalam kebijakan CSR dan PROPER.
Manfaat Social Mapping untuk PROPER dan CSR:
- Meningkatkan efektivitas program CSR
Dengan memahami kondisi sosial dan lingkungan secara mendalam, program CSR menjadi lebih terarah dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. - Meminimalkan risiko konflik sosial
Melalui pemetaan sosial, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi konflik dan merencanakan tindakan preventif agar hubungan dengan masyarakat tetap harmonis. - Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
Data yang diperoleh melalui social mapping meningkatkan transparansi perusahaan dalam mengelola dan melaporkan dampak sosial serta lingkungan dari kegiatan operasional. - Meningkatkan reputasi perusahaan
Program CSR yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli terhadap sosial dan lingkungan. - Mendukung pencapaian tujuan PROPER
Social mapping membantu perusahaan memenuhi kriteria PROPER dengan memastikan bahwa mereka mengelola dampak sosial dan lingkungan secara baik, sesuai dengan standar yang ditetapkan. - Mendorong keberlanjutan jangka panjang
Program CSR yang berbasis pada hasil social mapping cenderung lebih berkelanjutan karena sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, meningkatkan dampak jangka panjang yang positif. - Memfasilitasi hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan
Dengan melakukan pemetaan sosial, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih solid dan saling menguntungkan dengan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
OUTLINE MATERI SOCIAL MAPPING UNTUK PROPER DAN CSR
I. Pendahuluan
- Definisi Social Mapping
- Pengertian social mapping
- Tujuan dan manfaat social mapping dalam konteks PROPER dan CSR
- Pentingnya Social Mapping untuk PROPER dan CSR
- Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan
- Memetakan dampak sosial dan lingkungan
- Menyesuaikan program CSR dengan kondisi lokal
II. Konsep Dasar Social Mapping
- Komponen Social Mapping
- Pemetaan sosial, ekonomi, dan budaya
- Identifikasi stakeholders (pemangku kepentingan)
- Analisis kebutuhan dan potensi komunitas
- Proses Social Mapping
- Tahapan dalam social mapping (persiapan, pengumpulan data, analisis, dan laporan)
- Metode pengumpulan data (survey, wawancara, observasi, dll.)
III. Teknik dan Alat dalam Social Mapping
- Metode Kualitatif dan Kuantitatif
- Wawancara mendalam
- Focus Group Discussion (FGD)
- Survey sosial
- Penggunaan Alat Pemetaan
- Peta fisik dan peta sosial
- Alat visualisasi (GIS, diagram, dan grafik)
- Pengumpulan dan Analisis Data
- Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif
- Menginterpretasi hasil mapping untuk pengambilan keputusan
IV. Social Mapping dalam Konteks PROPER
- Tujuan Social Mapping untuk PROPER
- Mengidentifikasi potensi dampak sosial dan lingkungan perusahaan
- Menganalisis hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar
- Menyusun strategi untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif
- Implementasi Social Mapping dalam PROPER
- Studi kasus perusahaan yang berhasil menggunakan social mapping dalam PROPER
- Peran social mapping dalam mengelola dampak sosial dan lingkungan
V. Social Mapping dalam Konteks CSR
- Tujuan Social Mapping untuk CSR
- Memahami kebutuhan dan harapan komunitas terkait program CSR
- Menentukan prioritas intervensi yang sesuai dengan kondisi sosial lokal
- Implementasi Social Mapping dalam CSR
- Menyusun program CSR yang berbasis pada hasil social mapping
- Menilai keberhasilan dan dampak program CSR terhadap masyarakat
VI. Praktik Baik dalam Social Mapping untuk PROPER dan CSR
- Studi Kasus
- Contoh perusahaan yang berhasil menggunakan social mapping untuk merancang program CSR dan PROPER yang efektif
- Pembelajaran dari tantangan yang dihadapi selama proses social mapping
- Diskusi dan Analisis Kasus
- Menganalisis kasus-kasus nyata dalam implementasi social mapping dalam CSR dan PROPER
- Diskusi kelompok tentang tantangan yang dihadapi dalam social mapping
VII. Etika dan Prinsip dalam Social Mapping
- Etika Pengumpulan Data
- Perlindungan privasi dan data pribadi masyarakat
- Partisipasi yang adil dan inklusif dalam proses mapping
- Prinsip dalam Social Mapping
- Keterbukaan dan transparansi
- Akuntabilitas dan keberlanjutan
VIII. Evaluasi dan Pelaporan Hasil Social Mapping
- Penyusunan Laporan Social Mapping
- Struktur laporan social mapping
- Menyampaikan temuan dan rekomendasi dengan jelas dan objektif
- Evaluasi Keberhasilan Program CSR dan PROPER
- Mengukur dampak dan efektivitas program berbasis social mapping
IX. Penutup
- Ringkasan Materi
- Kesimpulan tentang pentingnya social mapping dalam PROPER dan CSR
- Tanya Jawab
- Diskusi terbuka mengenai tantangan dan implementasi social mapping di dunia nyata
PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN SOCIAL MAPPING UNTUK PROPER DAN CSR
- Manajer CSR
- Memerlukan pengetahuan untuk merancang dan mengelola program CSR yang berbasis pada kebutuhan komunitas.
- Tim Pengelola PROPER
- Membutuhkan keterampilan untuk mengidentifikasi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan operasional perusahaan dan menyusun strategi pengelolaannya.
- Staf Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Humas)
- Diperlukan untuk memahami kondisi sosial masyarakat sekitar guna membangun hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan komunitas.
- Konsultan CSR dan Lingkungan
- Memerlukan pemahaman tentang social mapping untuk menyarankan perusahaan dalam merancang program CSR yang efektif dan sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat.
- Tim Penanggung Jawab Lingkungan
- Membutuhkan keterampilan dalam melakukan social mapping untuk menilai dampak sosial dari kebijakan lingkungan perusahaan.
- Pemangku Kepentingan Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
- Membutuhkan pelatihan untuk berkolaborasi dengan perusahaan dalam merancang dan menilai program sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.
- Pengambil Keputusan di Perusahaan
- Direksi dan manajemen perusahaan membutuhkan pemahaman tentang social mapping untuk mendukung keputusan yang lebih responsif terhadap kondisi sosial dan lingkungan.
- Mahasiswa dan Peneliti dalam Bidang CSR dan Pengelolaan Lingkungan
- Membutuhkan pemahaman tentang teknik social mapping untuk aplikasi penelitian atau studi di bidang CSR dan PROPER.
- Koordinator Program Pengembangan Masyarakat
- Memerlukan keterampilan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di komunitas yang dapat dijadikan dasar dalam perencanaan program pengembangan masyarakat.
- Tim Pengawasan dan Evaluasi
- Diperlukan untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas program CSR dan PROPER berbasis data social mapping.
PEMATERI/ TRAINER
Pelatihan Social Mapping Untuk Proper Dan Csr Bandung ini akan diberikan oleh Trainer dari kalangan Praktisi, Akademisi dan Konsultan berpengalaman di bidangnya masing-masing.
JADWAL TRAINING TERBARU DI TAHUN 2025
Januari | Februari | Maret | April |
16 -17 Januari 2024 | 13 – 14 Februari 2024 | 5 – 6 Maret 202 | 24 – 25 April 2024 |
Mei | Juni | Juli | Agustus |
21 – 22 Mei 2024 | 11 – 12 Juni 2024 | 16 – 17 Juli 2024 | 20 – 21 Agustus 2024 |
September | Oktober | November | Desember |
17 – 18 September 2024 | 8 – 9 Oktober 2024 | 12 – 13 November 2024 | 17 – 18 Desember 2024 |
Peserta dapat pesan / customize jadwal pelaksanaan training selain tanggal yang sudah kami agendakan.
Informasi dan Pendaftaran Training
Silahkan konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda kepada kami. Apabila ingin mengikuti Pelatihan Csr Bali segera hubungi marketing representatif kami dibawah ini. Dapatkan promo menarik dan update jadwal training terbaru. Mari bersinergi dan berkembang bersama kami
Informasi lebih lanjut
Customer Service : +62 822-9767-5557 (Available WhatsApp)
email : cro.suryatraining@gmail.com
FAQ tentang DiklatBandung.com A : Berapa minimal running pelatihan ini ?
Q : Pelatihan ini akan running idealnya minimal dengan 3 peserta
A : Apakah bisa jika saya hanya ingin pelatihan sendiri aja / private course ?
Q : Bisa, kami akan membantu menyelenggarakan pelatihan 1 hari jika ada persetujuan dari klien
A : Dimana saja pelatihan biasanya di selenggarakan?
Q : Pelatihan kami selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Lombok dan beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia
A : Apakah bisa diselenggarakan selain di kota lain?
Q : Penyelenggaraan pelatihan bisa diadakan di kota lain dengan minimal kuota 5 orang setiap kelas
A : Apakah bisa juga diselenggarakan secara IHT/ In House Training di Perusahaan klien ?
Q : Bisa diselenggarakan secara IHT di Perusahaan klien
A : Apakah jadwal bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien ?
Q : Jadwal pelatihan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan klien. Namun konfirmasi minimal 2 minggu sebelum pelaksaan pelatihan.