Offcanvas

When Should We Call You?

Edit Template

TRAINING RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

TRAINING RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

 

PENGERTIAN RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Mengikuti resolusi konflik di kawasan pertambangan mineral dan batubara sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keberlanjutan sektor ini. Konflik yang muncul, baik itu antara perusahaan, pemerintah, masyarakat lokal, atau antara pekerja dan pengusaha, dapat menghambat produktivitas dan merusak reputasi industri pertambangan. Resolusi konflik yang efektif dapat membantu memitigasi ketegangan, mengurangi risiko sosial dan hukum, serta menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara semua pihak yang terlibat. Selain itu, penyelesaian yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap praktik pertambangan yang lebih transparan dan bertanggung jawab, serta mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tanpa adanya resolusi konflik yang memadai, kawasan pertambangan bisa terjebak dalam masalah yang berkelanjutan, yang pada akhirnya merugikan semua pihak, baik ekonomi maupun sosial.

TRAINING RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

TUJUAN DAN MANFAAT RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Tujuan Mengikuti Resolusi Konflik:

  1. Menjaga Stabilitas Sosial dan Ekonomi
    Mencegah terjadinya ketegangan sosial yang dapat mengganggu operasi pertambangan dan kehidupan masyarakat sekitar.
  2. Meningkatkan Kerjasama Antar Pihak
    Membangun hubungan yang lebih harmonis antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat lokal.
  3. Meminimalisir Potensi Perselisihan Berkelanjutan
    Mengurangi kemungkinan terjadinya konflik lanjutan yang dapat memperburuk situasi.
  4. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Regulasi
    Membantu memastikan bahwa semua pihak mematuhi regulasi dan kebijakan yang ada, menghindari pelanggaran hukum.
  5. Menciptakan Kepercayaan Masyarakat
    Menghasilkan solusi yang transparan dan adil, sehingga masyarakat merasa lebih percaya terhadap proses dan keputusan yang diambil.
  6. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam
    Menjamin pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Manfaat Mengikuti Resolusi Konflik:

  1. Peningkatan Reputasi Perusahaan
    Perusahaan yang mampu menyelesaikan konflik secara efektif dapat meningkatkan citra dan reputasinya di mata publik dan investor.
  2. Pengurangan Risiko Hukum
    Menyelesaikan konflik melalui saluran yang sah dapat mengurangi risiko litigasi atau sanksi hukum yang dapat merugikan pihak terkait.
  3. Keberlanjutan Operasional
    Penyelesaian konflik yang baik dapat mencegah gangguan yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasional pertambangan.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lokal
    Menciptakan solusi yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar, seperti peningkatan fasilitas sosial, pendidikan, atau lapangan kerja.
  5. Penciptaan Lingkungan Bisnis yang Kondusif
    Resolusi konflik dapat menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi investasi dan pengembangan sektor pertambangan.
  6. Peningkatan Keamanan di Kawasan Pertambangan
    Menurunkan kemungkinan terjadinya tindakan anarkis atau kerusuhan yang dapat merusak fasilitas dan sumber daya alam.

OUTLINE MATERI RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

I. Pendahuluan

  1. Pengenalan Konflik di Kawasan Pertambangan
    • Definisi dan jenis-jenis konflik dalam industri pertambangan
    • Penyebab umum konflik: sosial, lingkungan, ekonomi, dan politik
    • Dampak konflik terhadap operasi pertambangan, masyarakat, dan lingkungan
  2. Pentingnya Resolusi Konflik
    • Manfaat resolusi konflik bagi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat lokal
    • Peran resolusi konflik dalam menjaga keberlanjutan industri pertambangan

II. Analisis Konflik di Kawasan Pertambangan

  1. Identifikasi Pihak yang Terlibat dalam Konflik
    • Perusahaan tambang, pemerintah, masyarakat lokal, pekerja, LSM, dan pihak-pihak lainnya
    • Kepentingan dan tujuan masing-masing pihak
  2. Penyebab Utama Konflik
    • Ketidakseimbangan sosial dan ekonomi
    • Pengelolaan sumber daya alam yang tidak adil
    • Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah dan perusahaan
    • Kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat
  3. Dampak Konflik terhadap Industri dan Masyarakat
    • Gangguan operasional dan kerugian ekonomi
    • Kerusakan hubungan sosial dan reputasi
    • Dampak jangka panjang terhadap kelestarian lingkungan

III. Pendekatan dan Strategi Resolusi Konflik

  1. Pendekatan Resolusi Konflik
    • Pendekatan berbasis hukum: Penyelesaian melalui pengadilan dan regulasi
    • Pendekatan berbasis mediasi: Peran mediator dalam menyelesaikan konflik
    • Pendekatan berbasis negosiasi: Teknik-teknik untuk mencapai kesepakatan bersama
    • Pendekatan berbasis konsensus: Penyelesaian konflik dengan melibatkan semua pihak secara adil
  2. Proses Resolusi Konflik
    • Fase identifikasi konflik dan pengumpulan data
    • Fase mediasi dan negosiasi antar pihak
    • Fase penyelesaian dan pembuatan kesepakatan
    • Fase implementasi kesepakatan dan pemantauan

IV. Kebijakan dan Regulasi yang Mendukung Resolusi Konflik

  1. Peran Pemerintah dalam Penyelesaian Konflik
    • Kebijakan nasional dan daerah terkait pertambangan
    • Regulasi mengenai hak masyarakat, lingkungan, dan perusahaan tambang
    • Peran lembaga pengawas seperti Kementerian ESDM, KLHK, dan lain-lain
  2. Peran Perusahaan dalam Mencegah dan Menyelesaikan Konflik
    • Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam penyelesaian konflik
    • Praktik good governance dalam industri pertambangan
    • Dialog dan komunikasi yang transparan dengan masyarakat

V. Studi Kasus Konflik di Kawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

  1. Studi Kasus Nasional dan Internasional
    • Konflik di kawasan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia (misalnya, di Kalimantan, Papua)
    • Konflik global di sektor pertambangan (misalnya, konflik di Afrika, Amerika Latin)
  2. Analisis Penyelesaian Konflik dalam Kasus-kasus Tersebut
    • Apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam penyelesaian konflik
    • Pembelajaran yang dapat diambil dari kasus-kasus tersebut

VI. Praktik Terbaik dalam Resolusi Konflik di Kawasan Pertambangan

  1. Teknik Mediasi dan Negosiasi Efektif
    • Teknik komunikasi efektif antara pihak yang bertikai
    • Pencapaian solusi win-win dalam negosiasi
    • Penggunaan mediator atau fasilitator independen
  2. Penyusunan Kesepakatan yang Berkelanjutan
    • Perumusan kesepakatan yang adil dan realistis
    • Penyelesaian masalah secara komprehensif dan berkelanjutan
    • Pemantauan dan evaluasi implementasi kesepakatan

VII. Keterampilan yang Diperlukan untuk Penyelesaian Konflik

  1. Keterampilan Komunikasi
    • Komunikasi yang terbuka dan konstruktif
    • Mendengarkan secara aktif dan empatik
    • Menyampaikan pesan dengan jelas dan tidak memihak
  2. Keterampilan Negosiasi
    • Teknik negosiasi yang efektif dalam konteks konflik pertambangan
    • Mencapai kesepakatan melalui pendekatan yang menguntungkan semua pihak
  3. Keterampilan Pengelolaan Stres dan Emosi
    • Mengelola emosi dalam situasi konflik
    • Menjaga sikap profesional dalam proses penyelesaian

VIII. Kesimpulan dan Rekomendasi

  1. Tantangan dalam Penyelesaian Konflik di Kawasan Pertambangan
    • Tantangan sosial, politik, dan ekonomi dalam menyelesaikan konflik
    • Peran teknologi dan media sosial dalam memperburuk atau menyelesaikan konflik
  2. Rekomendasi untuk Penyelesaian Konflik yang Lebih Baik
    • Rekomendasi bagi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang damai dan produktif di kawasan pertambangan

PESERTA PELATIHAN RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

  1. Manajer dan Eksekutif Perusahaan Tambang
    Untuk memahami strategi penyelesaian konflik dengan pihak eksternal, seperti pemerintah dan masyarakat lokal, serta untuk mengelola risiko konflik yang dapat memengaruhi operasional perusahaan.
  2. Staf Hubungan Masyarakat (Humas) di Perusahaan Pertambangan
    Agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat lokal, media, dan pihak terkait lainnya, serta memfasilitasi dialog yang konstruktif dalam menyelesaikan konflik.
  3. Pemerintah Daerah dan Instansi Pengawas (Seperti Kementerian ESDM dan KLHK)
    Untuk memperkuat kemampuan dalam menyelesaikan konflik yang melibatkan kepentingan publik, perusahaan, dan pemerintah, serta memastikan kebijakan yang diterapkan dapat meredakan ketegangan di kawasan pertambangan.
  4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang Berfokus pada Lingkungan dan Hak Asasi Manusia
    Agar bisa berperan dalam mediasi dan menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan dampak sosial dari kegiatan pertambangan.
  5. Pekerja dan Serikat Pekerja di Industri Pertambangan
    Untuk memperoleh keterampilan dalam menangani konflik internal di lingkungan kerja dan mempromosikan hubungan yang harmonis antara manajemen dan pekerja.
  6. Masyarakat Lokal dan Komunitas yang Terkena Dampak Pertambangan
    Agar masyarakat dapat lebih memahami hak mereka, cara bernegosiasi dengan perusahaan tambang, serta memanfaatkan saluran yang ada untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
  7. Mediator atau Fasilitator Independen
    Untuk mempersiapkan individu yang dapat memfasilitasi proses mediasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di sektor pertambangan, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang adil.
  8. Akademisi dan Peneliti di Bidang Sumber Daya Alam dan Pertambangan
    Untuk menambah wawasan tentang dinamika sosial dan konflik di kawasan pertambangan, serta memberikan solusi berbasis riset dalam penyelesaian konflik.
  9. Pengacara atau Konsultan Hukum yang Mengkhususkan Diri dalam Sektor Pertambangan
    Agar dapat memberikan nasihat hukum yang tepat kepada perusahaan atau masyarakat yang terlibat dalam konflik, serta memahami regulasi yang relevan dalam penyelesaian konflik.
  10. Investor dan Pemangku Kepentingan Eksternal (Seperti Bank dan Lembaga Keuangan)
    Untuk memahami potensi risiko yang timbul akibat konflik di kawasan pertambangan dan dampaknya terhadap nilai investasi serta kestabilan industri.

PEMATERI/ TRAINER

Pelatihan Resolusi Konflik Di Kawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara Bandung ini akan diberikan oleh Trainer dari kalangan Praktisi, Akademisi dan Konsultan berpengalaman di bidangnya masing-masing.

JADWAL TRAINING TERBARU DI TAHUN 2025

Januari Februari  Maret April
16 -17 Januari 2024 13 – 14 Februari 2024 5 – 6 Maret 202 24 – 25 April 2024
Mei Juni Juli Agustus
21 – 22 Mei 2024 11 – 12 Juni 2024 16 – 17 Juli 2024 20 – 21 Agustus 2024
September Oktober  November  Desember
17 – 18 September 2024 8 – 9 Oktober 2024 12 – 13 November 2024 17 – 18 Desember 2024

Peserta dapat pesan / customize jadwal pelaksanaan training  selain tanggal yang sudah kami agendakan. 

 

Informasi dan Pendaftaran Training

Silahkan konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda kepada kami. Apabila ingin mengikuti Pelatihan Penyelesaian Konflik Bali segera hubungi marketing representatif kami dibawah ini. Dapatkan promo menarik dan update jadwal training terbaru. Mari bersinergi dan berkembang bersama kami

Informasi lebih lanjut
Customer Service : +62 822-9767-5557 (Available WhatsApp)
email : cro.suryatraining@gmail.com

 

FAQ tentang DiklatBandung.com A : Berapa minimal running pelatihan ini ?

Q : Pelatihan ini akan running idealnya minimal dengan 3 peserta

A : Apakah bisa jika saya hanya ingin pelatihan sendiri aja / private course ?
Q : Bisa, kami akan membantu menyelenggarakan pelatihan 1 hari jika ada persetujuan dari klien

A : Dimana saja pelatihan biasanya di selenggarakan?
Q : Pelatihan kami selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Lombok dan beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia

A : Apakah bisa diselenggarakan selain di kota lain?
Q : Penyelenggaraan pelatihan bisa diadakan di kota lain dengan minimal kuota 5 orang setiap kelas

A : Apakah bisa juga diselenggarakan secara IHT/ In House Training di Perusahaan klien ?
Q : Bisa diselenggarakan secara IHT di Perusahaan klien

A : Apakah jadwal bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien ?
Q : Jadwal pelatihan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan klien. Namun konfirmasi minimal 2 minggu sebelum pelaksaan pelatihan.

 

Popular Articles

Everything Just Becomes So Easy

Lorem Ipsum is simply dumy text of the printing typesetting industry lorem ipsum.

Most Recent Posts

  • All Post
  • Accounting
  • Administrasi
  • Advokat
  • Agribisnis
  • Agrikultur
  • Agroteknologi
  • Akademis
  • Arbitrase
  • Audit
  • Banking
  • Biologi
  • Bursa Efek
  • Business
  • Coal
  • Comertial
  • CPO
  • CSR
  • Cyber
  • Database
  • Design
  • Developer
  • Digital
  • Ekspedisi
  • Ekspor & Impor
  • Electrical
  • Entertinment
  • Event Organizer
  • Finance
  • General Affair
  • Geologi
  • Hidrologi
  • Hospitality
  • HSE
  • Hukum
  • Human Resources
  • Humas
  • Industri
  • Investasi
  • Kargo
  • Karir
  • Kimia
  • Komunikasi
  • Konstruksi
  • Kreatif
  • Laboratorium
  • Leadership
  • Legal
  • Lingkungan
  • Litigasi
  • Logistic
  • Manajemen
  • Manufaktur
  • Maritim
  • Marketing
  • Maskapai
  • Mechanical
  • Medis
  • Militer
  • Multimedia
  • Negotiation
  • Nirlaba
  • Obligasi
  • Oil & Gas
  • Pendidikan
  • Pensiun
  • Pertambangan
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Procurement
  • Properti
  • Psikologis
  • Public Relation
  • Public Speaking
  • Public Training
  • Purchasing
  • QHSE
  • Safety
  • Secretary
  • Sertifikasi
  • Sipil
  • Software
  • Sound System
  • Strategy
  • Taxes
  • Teknologi
  • Topografi
  • Transportasi
  • Warehouse

DiklatBandung.com portal informasi training dan sertifikasi fix running di kota Bandung dan sekitarnya. 

Marketing Representative

Felish

Cindy

Company

Home

About Us

Services

Blog

Contact

Information

Schedule Training

Investment

Disclaimer

Privacy Statement

Terms of Service

© 2023 Created with DiklatBandung.com