TRAINING DIAGNOSING, MODIFYING, AND SHIFTING THE ORGANIZATION’S CULTURE
PENGERTIAN DIAGNOSING, MODIFYING, AND SHIFTING THE ORGANIZATION’S CULTURE
Mengikuti proses diagnosing, modifying, dan shifting budaya organisasi merupakan langkah penting dalam memastikan organisasi tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Diagnosing budaya organisasi adalah langkah pertama untuk memahami nilai, norma, dan perilaku yang ada dalam organisasi. Hal ini membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau diubah agar lebih mendukung tujuan bisnis dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif. Setelah itu, proses modifying atau modifikasi budaya diperlukan untuk mengubah aspek-aspek yang kurang efektif atau tidak sejalan dengan visi dan misi organisasi. Terakhir, shifting budaya merupakan langkah untuk mengimplementasikan perubahan secara lebih luas dan mendalam, agar budaya baru bisa diterima oleh seluruh anggota organisasi. Proses ini penting karena budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja, memperkuat kepemimpinan, dan menciptakan hubungan yang lebih baik antar karyawan, sehingga mendukung kesuksesan jangka panjang organisasi.
TUJUAN DAN MANFAAT DIAGNOSING, MODIFYING, AND SHIFTING THE ORGANIZATION’S CULTURE
Tujuan:
- Memahami budaya organisasi yang ada: Menilai nilai, norma, dan perilaku yang mendasari aktivitas organisasi.
- Mengenali kekuatan dan kelemahan budaya saat ini: Mengidentifikasi elemen-elemen budaya yang mendukung dan yang menghambat pencapaian tujuan organisasi.
- Meningkatkan keselarasan antara budaya dan tujuan bisnis: Menyesuaikan budaya agar lebih mendukung visi, misi, dan strategi organisasi.
- Memfasilitasi perubahan yang efektif: Mengelola transisi budaya untuk mencapai perubahan yang lebih baik dan berkelanjutan.
- Membangun budaya yang inklusif dan adaptif: Menciptakan lingkungan kerja yang terbuka terhadap perubahan dan keragaman.
Manfaat:
- Peningkatan kinerja organisasi: Budaya yang mendukung akan mendorong produktivitas dan efisiensi kerja.
- Peningkatan kepuasan dan keterlibatan karyawan: Karyawan merasa dihargai dan lebih terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
- Memperkuat kepemimpinan yang efektif: Kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai budaya yang jelas akan lebih mudah membimbing tim menuju tujuan bersama.
- Meningkatkan daya saing: Organisasi yang memiliki budaya yang adaptif akan lebih cepat merespons perubahan pasar dan inovasi.
- Menurunkan tingkat turnover karyawan: Budaya yang sehat dan inklusif dapat mengurangi tingkat pengunduran diri karyawan dan meningkatkan retensi.
- Memperbaiki hubungan internal: Budaya yang positif memperkuat hubungan antar departemen dan individu dalam organisasi.
- Meningkatkan reputasi organisasi: Organisasi dengan budaya yang kuat dan positif lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya.
OUTLINE MATERI DIAGNOSING, MODIFYING, AND SHIFTING THE ORGANIZATION’S CULTURE
I. Pendahuluan tentang Budaya Organisasi
- Pengertian Budaya Organisasi
- Definisi budaya organisasi
- Elemen-elemen budaya organisasi (nilai, norma, simbol, ritual, dll.)
- Peran budaya dalam kesuksesan organisasi
- Mengapa Budaya Organisasi Penting?
- Dampak budaya terhadap kinerja dan produktivitas
- Hubungan antara budaya dan strategi organisasi
- Pengaruh budaya terhadap kepuasan dan keterlibatan karyawan
II. Diagnosing (Mendiagnosis) Budaya Organisasi
- Pentingnya Diagnosis Budaya
- Mengapa organisasi perlu memahami budaya yang ada
- Tujuan dari diagnosis budaya dalam konteks perubahan organisasi
- Metode Diagnosing Budaya
- Survei budaya dan wawancara dengan karyawan
- Observasi perilaku organisasi dan simbol yang ada
- Alat dan teknik untuk menilai nilai-nilai dan norma yang berlaku
- Analisis data untuk memahami gap antara budaya saat ini dan yang diinginkan
- Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Budaya
- Menilai elemen budaya yang mendukung visi dan misi
- Mendeteksi area yang perlu diperbaiki atau diubah
- Mengidentifikasi budaya yang mungkin menghambat perubahan
III. Modifying (Memodifikasi) Budaya Organisasi
- Strategi untuk Memodifikasi Budaya
- Pendekatan top-down vs bottom-up dalam perubahan budaya
- Mengatasi resistensi terhadap perubahan
- Peran pemimpin dalam memodifikasi budaya
- Langkah-langkah Memodifikasi Budaya
- Menyusun rencana perubahan budaya
- Mempersiapkan karyawan untuk perubahan (komunikasi, pelatihan)
- Mengintegrasikan nilai-nilai baru dalam kebijakan dan prosedur organisasi
- Menilai dan menyesuaikan struktur organisasi agar sejalan dengan budaya yang diinginkan
- Mengelola Perubahan Secara Berkelanjutan
- Menciptakan sistem pendukung untuk memastikan budaya baru diterima
- Pengukuran keberhasilan dalam perubahan budaya (indikator dan metrik)
- Mengatasi tantangan dan hambatan dalam memodifikasi budaya
IV. Shifting (Mengubah) Budaya Organisasi
- Proses Shifting Budaya: Mengubah Budaya Secara Mendalam
- Perbedaan antara memodifikasi dan mengubah budaya secara menyeluruh
- Pengaruh eksternal (tren industri, globalisasi, teknologi) dalam shifting budaya
- Membangun Budaya Baru yang Berkelanjutan
- Menetapkan nilai dan prinsip dasar budaya yang diinginkan
- Menciptakan ritual, simbol, dan cerita yang mendukung budaya baru
- Menggunakan kepemimpinan untuk memperkuat budaya baru
- Melibatkan seluruh organisasi dalam proses shifting budaya
- Mengukur Keberhasilan dan Dampak dari Shifting Budaya
- Metode pengukuran perubahan budaya (survei, wawancara, observasi)
- Menilai dampak budaya terhadap kinerja organisasi, karyawan, dan kepuasan pelanggan
- Melakukan penyesuaian jika budaya baru tidak terimplementasi dengan baik
V. Studi Kasus dan Aplikasi Praktis
- Analisis Studi Kasus Organisasi yang Berhasil Mengubah Budaya
- Contoh organisasi yang berhasil memodifikasi dan mengubah budaya mereka (misalnya: Google, Zappos, Netflix)
- Diskusi dan Pengalaman Praktis
- Diskusi kelompok tentang tantangan dan solusi dalam mengubah budaya organisasi
- Peran pemimpin dalam memimpin perubahan budaya
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
- Kunci Sukses dalam Mengubah Budaya Organisasi
- Pentingnya keselarasan antara budaya dan tujuan organisasi
- Perlunya komitmen jangka panjang dari seluruh anggota organisasi
- Menjaga komunikasi terbuka dan transparan selama proses perubahan
- Tantangan dan Peluang dalam Proses Perubahan Budaya
- Hambatan yang mungkin dihadapi (resistensi, perbedaan nilai, dll.)
- Peluang yang muncul dengan budaya yang lebih sehat dan dinamis
VII. Evaluasi dan Ujian
- Evaluasi Praktis:
- Penugasan atau proyek untuk mendiagnosis budaya organisasi
- Rencana perubahan budaya untuk organisasi fiktif
- Ujian Akhir:
- Ujian teori tentang proses diagnosing, modifying, dan shifting budaya
PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN DIAGNOSING, MODIFYING, AND SHIFTING THE ORGANIZATION’S CULTURE
- Pemimpin Eksekutif (CEO, Direktur Utama, C-Level Executives)
- Untuk memahami pentingnya budaya dalam kesuksesan organisasi dan memimpin perubahan budaya secara strategis.
- Manajer dan Supervisor
- Untuk mengelola perubahan budaya di tingkat tim atau departemen dan memastikan nilai budaya baru diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
- HR (Human Resources) dan Tim Pengembangan Organisasi
- Untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan serta program pelatihan yang mendukung perubahan budaya organisasi.
- Kepala Divisi atau Departemen
- Untuk memfasilitasi perubahan budaya di dalam divisi mereka dan memastikan keselarasan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
- Karyawan Senior (Middle Management)
- Untuk menjadi agen perubahan budaya dan mendukung transisi dengan menyebarkan pemahaman tentang budaya baru kepada tim mereka.
- Karyawan dengan Potensi Kepemimpinan
- Untuk dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan yang dapat menerapkan dan mengembangkan budaya yang diinginkan.
- Konsultan Organisasi atau Penasihat Bisnis
- Untuk memberikan saran kepada organisasi tentang bagaimana mendiagnosis, memodifikasi, dan mengubah budaya untuk mencapai tujuan organisasi.
- Tim Komunikasi Internal
- Untuk membantu dalam penyampaian pesan-pesan budaya secara efektif kepada seluruh karyawan dan mendukung keberhasilan implementasi perubahan budaya.
- Tim Inovasi dan Pengembangan Produk
- Untuk memahami bagaimana budaya berhubungan dengan kreativitas dan inovasi dalam organisasi, serta cara merespons perubahan lingkungan eksternal.
- Staf Pendukung dan Administrasi
- Untuk mendukung perubahan budaya melalui berbagai fungsi operasional dan administratif yang mendukung nilai-nilai budaya baru.
- Karyawan yang Terlibat dalam Proyek Perubahan
- Untuk membantu dalam mengimplementasikan dan menilai perubahan budaya dalam proyek-proyek tertentu di organisasi.
PEMATERI/ TRAINER
Pelatihan Diagnosing, Modifying, And Shifting The Organization’S Culture Bandung ini akan diberikan oleh Trainer dari kalangan Praktisi, Akademisi dan Konsultan berpengalaman di bidangnya masing-masing.
JADWAL TRAINING TERBARU DI TAHUN 2025
Januari | Februari | Maret | April |
16 -17 Januari 2024 | 13 – 14 Februari 2024 | 5 – 6 Maret 202 | 24 – 25 April 2024 |
Mei | Juni | Juli | Agustus |
21 – 22 Mei 2024 | 11 – 12 Juni 2024 | 16 – 17 Juli 2024 | 20 – 21 Agustus 2024 |
September | Oktober | November | Desember |
17 – 18 September 2024 | 8 – 9 Oktober 2024 | 12 – 13 November 2024 | 17 – 18 Desember 2024 |
Peserta dapat pesan / customize jadwal pelaksanaan training selain tanggal yang sudah kami agendakan.
Informasi dan Pendaftaran Training
Silahkan konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda kepada kami. Apabila ingin mengikuti Pelatihan Diagnosing Budaya Bali segera hubungi marketing representatif kami dibawah ini. Dapatkan promo menarik dan update jadwal training terbaru. Mari bersinergi dan berkembang bersama kami
Informasi lebih lanjut
Customer Service : +62 822-9767-5557 (Available WhatsApp)
email : cro.suryatraining@gmail.com
FAQ tentang DiklatBandung.com A : Berapa minimal running pelatihan ini ?
Q : Pelatihan ini akan running idealnya minimal dengan 3 peserta
A : Apakah bisa jika saya hanya ingin pelatihan sendiri aja / private course ?
Q : Bisa, kami akan membantu menyelenggarakan pelatihan 1 hari jika ada persetujuan dari klien
A : Dimana saja pelatihan biasanya di selenggarakan?
Q : Pelatihan kami selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Lombok dan beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia
A : Apakah bisa diselenggarakan selain di kota lain?
Q : Penyelenggaraan pelatihan bisa diadakan di kota lain dengan minimal kuota 5 orang setiap kelas
A : Apakah bisa juga diselenggarakan secara IHT/ In House Training di Perusahaan klien ?
Q : Bisa diselenggarakan secara IHT di Perusahaan klien
A : Apakah jadwal bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien ?
Q : Jadwal pelatihan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan klien. Namun konfirmasi minimal 2 minggu sebelum pelaksaan pelatihan.