TRAINING STRATEGY PROCUREMENT FOR MINING AND OIL AND GAS INDUSTRY PENGERTIAN TRAINING STRATEGY PROCUREMENT FOR MINING AND OIL AND GAS INDUSTRY Strategi procurement atau pengadaan dalam industri pertambangan, minyak, dan gas merupakan elemen krusial untuk memastikan kelancaran operasional dan keberlanjutan bisnis. Procurement mencakup perencanaan, pengadaan barang dan jasa, serta manajemen rantai pasokan yang efisien. Dalam industri pertambangan dan minyak & gas, strategi pengadaan tidak hanya berfokus pada penghematan biaya, tetapi juga mempertimbangkan kualitas, waktu pengiriman, serta kepatuhan terhadap standar lingkungan dan keselamatan. Mengikuti strategi procurement yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko pasokan, dan meminimalkan gangguan operasional. Selain itu, strategi ini juga membantu dalam menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga komoditas dan kebutuhan akan teknologi canggih. Oleh karena itu, perusahaan yang mengadopsi strategi procurement yang baik dapat mempertahankan daya saing dan meningkatkan keberlanjutan dalam industri yang sangat dinamis ini. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING STRATEGY PROCUREMENT FOR MINING AND OIL AND GAS INDUSTRY Meningkatkan Efisiensi Operasional Memastikan proses pengadaan berjalan lebih cepat dan tepat waktu. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan material dan layanan penting. Pengendalian Biaya yang Lebih Baik Meminimalkan biaya pengadaan melalui negosiasi harga yang lebih baik dengan pemasok. Menghindari pemborosan sumber daya dan mengoptimalkan anggaran yang tersedia. Meningkatkan Kualitas dan Kepatuhan Memastikan kualitas barang dan jasa yang diperoleh memenuhi standar yang ditetapkan. Menjamin bahwa pengadaan sesuai dengan regulasi lingkungan dan keselamatan yang berlaku. Meminimalkan Risiko Mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko dalam rantai pasokan. Mengurangi ketergantungan pada satu sumber atau pemasok untuk meningkatkan ketahanan. Peningkatan Keberlanjutan Mengadopsi praktik procurement yang ramah lingkungan dan sosial. Mendorong penggunaan teknologi dan inovasi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Memperkuat Hubungan dengan Pemasok Membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pemasok. Meningkatkan kerjasama untuk memastikan kelancaran pasokan barang dan jasa kritikal. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Strategi procurement yang baik memungkinkan perusahaan untuk bertindak lebih cepat dan efisien di pasar yang kompetitif. Memperoleh keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan pemasok yang memiliki kemampuan teknologi lebih maju. Menjamin Ketersediaan Sumber Daya Mengoptimalkan pengelolaan inventaris dan pengadaan barang untuk mencegah kekurangan pasokan. Menjamin kelancaran operasi dalam proyek-proyek besar yang memerlukan bahan baku dan peralatan khusus. Transparansi dan Akuntabilitas Meningkatkan transparansi dalam proses pengadaan untuk meminimalkan potensi penyalahgunaan anggaran. Memastikan akuntabilitas dalam setiap keputusan pembelian dan pengadaan yang dilakukan. Adaptasi terhadap Perubahan Pasar dan Teknologi Mengikuti tren dan perkembangan terbaru dalam industri untuk mendapatkan akses ke teknologi dan inovasi terkini. Menyesuaikan strategi procurement dengan perubahan kondisi pasar yang cepat di sektor minyak, gas, dan pertambangan. OUTLINE MATERI STRATEGY PROCUREMENT FOR MINING AND OIL AND GAS INDUSTRY I. Pendahuluan 1.1. Pengertian dan Konsep Procurement Definisi procurement dan perannya dalam industri pertambangan, minyak, dan gas. Perbedaan procurement di sektor industri lainnya. 1.2. Pentingnya Strategi Procurement dalam Industri Pertambangan dan Minyak & Gas Menjaga kelancaran operasional. Mengoptimalkan pengeluaran dan biaya pengadaan. Menjamin kepatuhan terhadap regulasi. II. Konteks dan Tantangan Procurement dalam Industri Pertambangan dan Minyak & Gas 2.1. Karakteristik Industri Pertambangan dan Minyak & Gas Kondisi pasar global dan lokal. Sifat proyek besar dan jangka panjang. Ketergantungan pada teknologi dan peralatan khusus. 2.2. Tantangan dalam Pengadaan Barang dan Jasa Fluktuasi harga komoditas. Kendala geografis dan logistik. Risiko rantai pasokan dan ketersediaan material. III. Prinsip Dasar Strategy Procurement 3.1. Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Konsep dasar manajemen rantai pasokan di industri pertambangan dan minyak & gas. Kolaborasi dengan pemasok dan vendor. 3.2. Pengadaan yang Efisien dan Berkelanjutan Proses pengadaan yang efisien: pemilihan pemasok, negosiasi harga, dan waktu pengiriman. Praktik procurement berkelanjutan dan ramah lingkungan. 3.3. Pengelolaan Risiko dalam Procurement Identifikasi dan mitigasi risiko dalam rantai pasokan. Ketergantungan terhadap pemasok tunggal dan strategi diversifikasi. IV. Proses Procurement di Industri Pertambangan dan Minyak & Gas 4.1. Perencanaan Pengadaan Penyusunan kebutuhan material dan jasa untuk proyek-proyek pertambangan dan minyak & gas. Penganggaran dan alokasi sumber daya. 4.2. Pemilihan Pemasok dan Negosiasi Kontrak Kriteria pemilihan pemasok: kualitas, biaya, kepatuhan, dan kredibilitas. Proses negosiasi dan penetapan kontrak pengadaan. 4.3. Pengelolaan dan Monitoring Pengadaan Pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses pengadaan. Evaluasi kinerja pemasok dan penilaian pasokan. V. Implementasi Teknologi dalam Strategy Procurement 5.1. Penggunaan Teknologi untuk Efisiensi Procurement Software dan alat manajemen pengadaan berbasis teknologi. Digitalisasi dan otomatisasi proses procurement. 5.2. Analisis Data dalam Pengadaan Menggunakan data analitik untuk membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas. Forecasting dan perencanaan berbasis data. 5.3. Inovasi dalam Pengadaan di Sektor Pertambangan dan Minyak & Gas Teknologi terbaru dalam pengadaan alat berat dan material. Solusi berbasis teknologi untuk pengurangan biaya dan waktu. VI. Kepatuhan, Regulasi, dan Standar dalam Procurement 6.1. Kepatuhan Terhadap Regulasi Lingkungan dan Keselamatan Persyaratan regulasi yang berlaku dalam pengadaan barang dan jasa di industri pertambangan dan minyak & gas. Proses audit dan evaluasi kepatuhan. 6.2. Standar Internasional dalam Pengadaan ISO, OHSAS, dan standar lainnya dalam pengadaan barang dan jasa untuk sektor ini. Implementasi standar untuk memastikan kualitas dan keselamatan. VII. Manajemen Hubungan dengan Pemasok (Supplier Relationship Management) 7.1. Pembangunan Hubungan Jangka Panjang dengan Pemasok Prinsip hubungan yang saling menguntungkan. Kolaborasi dalam inovasi dan pengembangan produk/jasa. 7.2. Negosiasi dan Resolusi Konflik dengan Pemasok Teknik negosiasi yang efektif untuk mencapai kesepakatan yang optimal. Penyelesaian masalah dan konflik dalam pengadaan. VIII. Pengukuran Kinerja Procurement 8.1. Key Performance Indicators (KPIs) dalam Procurement Indikator kinerja utama dalam mengukur efektivitas pengadaan. Penggunaan KPIs untuk mengevaluasi pemasok dan tim procurement. 8.2. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan Teknik evaluasi dan audit pengadaan secara berkala. Menerapkan perbaikan berkelanjutan dalam strategi procurement. IX. Studi Kasus dan Aplikasi Praktis 9.1. Studi Kasus dari Industri Pertambangan dan Minyak & Gas Pembahasan kasus nyata terkait tantangan procurement dan strategi yang diterapkan. Analisis keberhasilan dan kegagalan dalam pengadaan. 9.2. Workshop: Simulasi Penyusunan Strategi Procurement Praktik langsung dalam merancang strategi procurement yang efisien. Diskusi kelompok tentang solusi pengadaan untuk proyek-proyek besar. X. Penutup 10.1. Ringkasan Materi Kesimpulan tentang pentingnya strategi procurement dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. 10.2. Tindak Lanjut dan Pengembangan Profesional Langkah-langkah untuk memperdalam pengetahuan tentang procurement dalam industri ini. Rekomendasi untuk pelatihan dan sertifikasi lebih lanjut di bidang procurement. PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN STRATEGY PROCUREMENT FOR MINING AND OIL AND GAS INDUSTRY Manajer Procurement dan Pengadaan Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan
TRAINING HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM
TRAINING HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM PENGERTIAN TRAINING HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM Hydraulic and pneumatic systems adalah sistem yang menggunakan fluida (hidraulik) atau udara terkompresi (pneumatik) untuk menggerakkan atau mengoperasikan mesin dan alat. Sistem hidraulik menggunakan tekanan fluida cair untuk menghasilkan tenaga, sementara sistem pneumatik mengandalkan udara terkompresi. Kedua sistem ini sangat penting dalam berbagai industri, seperti manufaktur, otomotif, dan konstruksi, karena memungkinkan kontrol yang sangat presisi dan daya angkat yang tinggi. Mengikuti pelatihan atau kursus mengenai sistem hidraulik dan pneumatik sangat penting, karena keterampilan ini membantu profesional memahami cara merancang, memelihara, dan memperbaiki sistem tersebut secara efektif. Pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga dapat meningkatkan keselamatan kerja dan mengurangi risiko kerusakan pada peralatan, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan produktivitas. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM Tujuan Mengikuti Hydraulic and Pneumatic System Meningkatkan Pemahaman Teknologi Memahami prinsip kerja dan aplikasi sistem hidraulik dan pneumatik dalam berbagai industri. Penguasaan Teknik Perawatan Mempelajari cara merawat dan memperbaiki sistem hidraulik dan pneumatik untuk memastikan operasional yang optimal. Meningkatkan Keterampilan Teknis Menambah keterampilan dalam merancang dan menginstalasi sistem hidraulik dan pneumatik. Mengikuti Perkembangan Teknologi Menjaga agar pengetahuan tetap terkini dengan teknologi terbaru dalam bidang hidraulik dan pneumatik. Meningkatkan Keselamatan Kerja Memahami prosedur keselamatan yang diperlukan untuk bekerja dengan sistem hidraulik dan pneumatik. Manfaat Mengikuti Hydraulic and Pneumatic System Efisiensi Operasional Meningkatkan kinerja sistem, yang berujung pada peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja. Pengurangan Waktu Downtime Dengan pemahaman yang baik, masalah dapat dideteksi dan diperbaiki lebih cepat, mengurangi waktu sistem tidak beroperasi. Peningkatan Keamanan Mengetahui cara menghindari kecelakaan dan kerusakan pada peralatan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Biaya Pemeliharaan yang Lebih Rendah Dengan pemeliharaan yang tepat, sistem akan lebih awet dan mengurangi biaya perbaikan jangka panjang. Pengembangan Karir Keterampilan dalam hidraulik dan pneumatik dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja dan membuka peluang karir yang lebih baik. OUTLINE MATERI TRAINING HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM I. Pengenalan Sistem Hidraulik dan Pneumatik Definisi dan Prinsip Dasar Pengertian sistem hidraulik dan pneumatik Prinsip dasar kerja: tekanan, aliran, dan kekuatan Perbedaan antara sistem hidraulik dan pneumatik Aplikasi Sistem Hidraulik dan Pneumatik Penggunaan dalam industri otomotif, manufaktur, konstruksi, dan lainnya II. Komponen Utama Sistem Hidraulik Pompa Hidraulik Jenis-jenis pompa hidraulik (gear, vane, piston) Fungsi dan cara kerja Silinder Hidraulik Jenis-jenis silinder (single-acting, double-acting) Cara kerja dan aplikasi Katup Hidraulik Jenis-jenis katup (katup arah, katup tekanan, katup aliran) Fungsi dan aplikasi Reservoir dan Fluida Hidraulik Fungsi reservoir dan pemilihan fluida hidraulik yang tepat Pengelolaan dan perawatan fluida hidraulik III. Komponen Utama Sistem Pneumatik Kompressor Udara Jenis kompressor udara (positive displacement, dynamic) Prinsip kerja dan aplikasi Silinder Pneumatik Jenis-jenis silinder (single-acting, double-acting) Pengaturan kecepatan dan force Katup Pneumatik Jenis-jenis katup (katup aliran, katup arah, katup tekanan) Fungsi dan cara kerja katup pneumatik Filter dan Regulator Fungsi filter dan regulator dalam sistem pneumatik Pengaturan tekanan udara IV. Desain dan Perancangan Sistem Hidraulik dan Pneumatik Perancangan Sistem Hidraulik Menghitung daya dan tekanan yang diperlukan Pemilihan komponen berdasarkan aplikasi Perancangan Sistem Pneumatik Menghitung kebutuhan aliran udara Pemilihan komponen dan konfigurasi sistem Simulasi dan Optimasi Sistem Menggunakan perangkat lunak untuk simulasi dan optimasi sistem V. Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Hidraulik dan Pneumatik Prinsip Pengoperasian Sistem Langkah-langkah operasional sistem hidraulik dan pneumatik Teknik Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan rutin dan pencegahan kerusakan Pendeteksian dan perbaikan masalah umum Keselamatan Kerja Prosedur keselamatan dalam pengoperasian sistem Tindakan darurat dan penanganan kebocoran VI. Troubleshooting dan Diagnostik Identifikasi Masalah Umum dalam Sistem Hidraulik Kebocoran, penurunan tekanan, dan masalah aliran Identifikasi Masalah Umum dalam Sistem Pneumatik Kebocoran udara, penurunan tekanan, dan keausan komponen Metode Diagnostik Penggunaan alat diagnostik (manometer, flow meter, dll.) Teknik troubleshooting secara sistematik VII. Teknologi dan Inovasi Terkini dalam Sistem Hidraulik dan Pneumatik Automasi dan Kontrol Sistem Sistem kontrol elektronik dan otomatisasi dalam hidraulik dan pneumatik Tren Masa Depan Penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi dalam sistem Inovasi terbaru dalam desain dan aplikasi VIII. Studi Kasus dan Aplikasi Praktis Studi Kasus Aplikasi Industri Analisis penerapan sistem hidraulik dan pneumatik dalam industri nyata Praktek Laboratorium Praktikum desain, instalasi, dan pemeliharaan sistem hidraulik dan pneumatik IX. Ujian dan Evaluasi Ujian Teori Ujian mengenai konsep dasar, komponen, dan aplikasi sistem Evaluasi Praktikum Evaluasi berdasarkan kemampuan dalam merancang, mengoperasikan, dan memelihara sistem PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN HYDRAULIC AND PNEUMATIC SYSTEM Teknisi dan Engineer Perawatan Mereka yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan sistem hidraulik dan pneumatik di industri. Operator Mesin dan Peralatan Industri Operator yang bekerja dengan mesin atau alat yang mengandalkan sistem hidraulik dan pneumatik dalam proses produksinya. Desainer Sistem dan Insinyur Proses Profesional yang terlibat dalam perancangan dan pengembangan sistem hidraulik dan pneumatik untuk berbagai aplikasi industri. Manajer dan Supervisor Produksi Manajer yang mengawasi operasional dan pemeliharaan sistem hidraulik dan pneumatik, serta bertanggung jawab atas efisiensi sistem. Staf R&D (Penelitian dan Pengembangan) Peneliti dan pengembang yang bekerja dalam inovasi dan peningkatan teknologi di bidang hidraulik dan pneumatik. Kontraktor dan Pemasang Sistem Hidraulik/Pneumatik Pemasang sistem yang memerlukan pemahaman mendalam tentang instalasi dan perawatan sistem hidraulik dan pneumatik. Pelaku Industri Otomotif dan Konstruksi Profesional yang bekerja di industri otomotif, konstruksi, atau manufaktur yang menggunakan teknologi hidraulik dan pneumatik dalam proses produksi. Staf Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengajar atau pelatih di bidang teknik yang ingin memperdalam materi tentang sistem hidraulik dan pneumatik untuk diajarkan kepada peserta didik. Teknisi Kualifikasi Sertifikasi Teknisi yang ingin memperoleh sertifikasi untuk mengonfirmasi keterampilan dan pengetahuan mereka dalam sistem hidraulik dan pneumatik. Pemilik dan Pengelola Perusahaan Industri Pemilik usaha kecil atau menengah yang ingin meningkatkan kemampuan tim mereka dalam pengoperasian dan perawatan sistem hidraulik dan pneumatik. Staf Keselamatan Kerja Profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan kerja dalam penggunaan peralatan hidraulik dan pneumatik di tempat kerja. PEMATERI/ TRAINER Pelatihan Hydraulic And Pneumatic System Bandung ini akan diberikan oleh Trainer dari kalangan Praktisi, Akademisi dan Konsultan berpengalaman di bidangnya masing-masing. JADWAL TRAINING TERBARU DI TAHUN 2025 Januari Februari Maret April 16 -17 Januari 2024 13 – 14 Februari 2024 5 – 6 Maret 202 24 – 25 April 2024 Mei Juni Juli Agustus 21 – 22 Mei 2024 11 – 12 Juni
TRAINING COST ACCOUNTING
TRAINING COST ACCOUNTING PENGERTIAN TRAINING COST ACCOUNTING Cost accounting adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisis biaya yang terkait dengan produksi barang dan jasa. Sistem ini sangat penting bagi perusahaan karena memberikan informasi yang mendetail tentang bagaimana sumber daya digunakan dalam proses produksi, memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih efisien dan efektif. Dengan mengikuti cost accounting, perusahaan dapat mengontrol biaya, meningkatkan profitabilitas, dan menetapkan harga yang tepat untuk produk atau layanan. Selain itu, cost accounting membantu dalam perencanaan anggaran, pengendalian biaya, serta evaluasi kinerja departemen atau proyek tertentu. Tanpa informasi yang akurat tentang biaya, perusahaan dapat mengalami pemborosan sumber daya dan kesulitan dalam mencapai tujuan finansialnya. Oleh karena itu, penerapan cost accounting yang baik sangat penting dalam mencapai efisiensi operasional dan daya saing yang lebih tinggi di pasar. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING COST ACCOUNTING Tujuan dan Manfaat Mengikuti Cost Accounting: Mengontrol Biaya Produksi Cost accounting membantu perusahaan dalam memantau dan mengendalikan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) Dengan informasi biaya yang jelas, perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi yang akurat, yang sangat penting dalam menetapkan harga jual produk. Meningkatkan Efisiensi Operasional Dengan mengetahui distribusi biaya, perusahaan dapat mengidentifikasi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Perencanaan dan Penganggaran Cost accounting menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan keuangan yang lebih baik, serta membantu dalam pembuatan anggaran yang realistis. Pengambilan Keputusan yang Tepat Informasi yang diperoleh dari cost accounting membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis, seperti apakah akan melanjutkan, menghentikan, atau mengubah proses produksi tertentu. Evaluasi Kinerja Cost accounting memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja departemen atau produk berdasarkan biaya yang dikeluarkan dan hasil yang dicapai. Meningkatkan Profitabilitas Dengan mengidentifikasi dan mengurangi biaya yang tidak efisien, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya tanpa harus meningkatkan pendapatan. Menilai Kelayakan Proyek atau Produk Baru Dengan menganalisis biaya yang terkait dengan proyek atau produk baru, perusahaan dapat menentukan kelayakan finansial dan potensi laba dari inisiatif tersebut. Memfasilitasi Pengendalian Internal Cost accounting juga berperan dalam pengendalian internal dengan memastikan bahwa semua biaya tercatat dengan benar dan tidak ada pemborosan yang tidak terdeteksi. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Penerapan cost accounting memberikan transparansi mengenai bagaimana biaya dikeluarkan, yang dapat meningkatkan akuntabilitas di seluruh bagian perusahaan. OUTLINE MATERI COST ACCOUNTING Pendahuluan Cost Accounting Definisi dan tujuan cost accounting Perbedaan antara cost accounting dan financial accounting Peran cost accounting dalam manajemen Jenis-jenis biaya: biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi-variabel Sistem dan Prinsip Cost Accounting Sistem penentuan biaya: job order costing, process costing, dan activity-based costing (ABC) Prinsip dasar dalam cost accounting Pengklasifikasian biaya: biaya langsung dan tidak langsung Struktur biaya: biaya langsung dan biaya tidak langsung Pengumpulan dan Pengalokasian Biaya Metode pengumpulan biaya Pengalokasian biaya langsung dan tidak langsung Pengalokasian biaya overhead pabrik Sistem biaya standar dan perbedaan dengan biaya aktual Penentuan Harga Pokok Produksi Proses perhitungan harga pokok produksi (HPP) Penggunaan cost of goods manufactured (COGM) Penentuan harga pokok penjualan (HPP) Pengaruh perubahan volume produksi terhadap biaya tetap dan variabel Pengendalian Biaya dan Anggaran Anggaran biaya dan anggaran fleksibel Varians biaya: varians biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead Teknik pengendalian biaya: analisis varians, pengendalian anggaran Pengendalian biaya dalam sistem costing Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis Analisis hubungan biaya, volume, dan laba Titik impas (break-even point) dan margin kontribusi Faktor-faktor yang mempengaruhi titik impas Penggunaan analisis CVP dalam perencanaan dan pengambilan keputusan Metode Penentuan Biaya (Costing Methods) Job Order Costing (Biaya Pesanan) Process Costing (Biaya Proses) Activity-Based Costing (ABC) Hybrid costing systems Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode Pengukuran Kinerja dan Pengambilan Keputusan Penggunaan informasi biaya dalam pengambilan keputusan manajerial Evaluasi kinerja dengan analisis biaya Pengukuran efisiensi dengan pengukuran biaya per unit Pengambilan keputusan berbasis biaya: harga jual, pemilihan produk, dan keputusan produksi Analisis Biaya Jangka Panjang dan Strategi Biaya Biaya jangka panjang dalam perencanaan dan investasi Analisis biaya untuk strategi kompetitif Pengurangan biaya dan perbaikan proses Keputusan outsourcing dan pengalokasian biaya Penyusunan Laporan dan Presentasi Biaya Format laporan biaya dan interpretasi hasil laporan Penyajian informasi biaya untuk manajemen Laporan biaya per departemen dan produk Penyajian data biaya untuk pengambilan keputusan strategis Aplikasi Cost Accounting dalam Dunia Nyata Studi kasus penerapan cost accounting dalam perusahaan manufaktur, jasa, dan retail Analisis dan solusi masalah biaya yang dihadapi perusahaan Diskusi kasus nyata dari industri terkait Praktikum dan simulasi dalam cost accounting Evaluasi dan Ujian Akhir Ujian teori dan praktik tentang konsep, metode, dan penerapan cost accounting Presentasi kelompok mengenai analisis biaya dalam studi kasus nyata Penilaian akhir dari pemahaman materi Penutup dan Diskusi Tantangan terbaru dalam cost accounting Teknologi terbaru yang digunakan dalam cost accounting (misalnya, perangkat lunak ERP) Diskusi mengenai peran cost accounting dalam manajemen keuangan perusahaan PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN COST ACCOUNTING Manajer Keuangan dan Akuntansi Untuk memahami cara mengelola dan mengendalikan biaya perusahaan serta membuat keputusan finansial yang lebih tepat. Staf Akuntansi dan Cost Accounting Untuk meningkatkan keterampilan dalam mencatat, mengalokasikan, dan menganalisis biaya produksi serta menghitung harga pokok produksi. Manajer Operasional dan Produksi Untuk memahami bagaimana biaya terkait dengan produksi dan proses operasional, serta cara meningkatkan efisiensi biaya. Pemilik Usaha dan Pengusaha Kecil Untuk dapat menentukan harga jual yang tepat dan mengelola biaya agar bisnis lebih menguntungkan. Manajer Keuangan di Perusahaan Manufaktur Untuk menguasai metode cost accounting yang relevan dengan produksi massal dan pengelolaan biaya overhead pabrik. Staf Pengendalian Biaya (Cost Control) Untuk mempelajari teknik pengendalian biaya yang dapat digunakan untuk meminimalkan pemborosan dan meningkatkan profitabilitas. Analis Keuangan dan Bisnis Untuk membantu dalam analisis biaya dan profitabilitas dalam laporan keuangan serta memberikan rekomendasi yang berbasis data biaya. Manajer Strategi dan Pengembangan Bisnis Untuk menggunakan data biaya dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis yang berhubungan dengan pengembangan produk dan ekspansi bisnis. Staf Pengelolaan Anggaran dan Perencanaan Keuangan Agar dapat menyusun anggaran dan melakukan perencanaan biaya jangka panjang yang lebih realistis dan efektif. Konsultan Bisnis dan Keuangan Untuk memberikan layanan konsultasi mengenai efisiensi biaya dan penerapan sistem cost accounting yang lebih baik di perusahaan klien. Pihak yang Terlibat dalam Pengambilan Keputusan Harga Untuk memahami bagaimana biaya mempengaruhi penetapan harga produk dan layanan serta bagaimana membuat
TRAINING BREVET A & B PERPAJAKAN
TRAINING BREVET A & B PERPAJAKAN DESKRIPSI PELATIHAN BREVET A & B PERPAJAKAN Pelatihan Brevet A dan B perpajakan memiliki peranan penting dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan profesional di bidang perpajakan. Dalam era yang semakin kompleks ini, kebijakan perpajakan terus berubah, dan pemahaman yang mendalam tentang peraturan serta implementasinya menjadi krusial. Pelatihan ini tidak hanya membantu peserta memahami dasar-dasar perpajakan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai aspek-aspek teknis yang diperlukan dalam penyusunan laporan pajak yang akurat dan tepat waktu. Melalui pelatihan Brevet A, peserta diperkenalkan pada konsep dasar perpajakan, seperti jenis pajak, kewajiban perpajakan, serta cara menghitung dan melaporkan pajak. Sementara itu, Brevet B lebih fokus pada aspek yang lebih kompleks, termasuk strategi perencanaan pajak, penyelesaian sengketa pajak, dan kepatuhan pajak yang lebih mendalam. Pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi akuntan dan konsultan pajak, tetapi juga bagi perusahaan yang ingin memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu, mengikuti pelatihan Brevet A dan B dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi individu dan perusahaan. Dengan memahami seluk-beluk perpajakan, peserta dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pelaporan pajak, yang dapat berujung pada sanksi atau denda dari otoritas pajak. Secara keseluruhan, pelatihan ini adalah investasi yang sangat berharga untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di bidang perpajakan, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kepatuhan pajak yang lebih baik. TUJUAN PELATIHAN BREVET A & B PERPAJAKAN Peningkatan Pengetahuan Dasar Perpajakan: Pelatihan Brevet A bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai sistem perpajakan di Indonesia, termasuk jenis-jenis pajak, kewajiban perpajakan, dan prosedur pelaporan pajak. Penguasaan Aspek Teknis Perpajakan: Brevet B bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan mendalam tentang aspek teknis perpajakan, seperti perencanaan pajak, penyelesaian sengketa, dan pengelolaan risiko pajak. Pengembangan Keterampilan Praktis: Pelatihan ini juga dirancang untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam menghitung, menyusun, dan melaporkan pajak, sehingga peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik sehari-hari. Kepatuhan terhadap Peraturan Perpajakan: Salah satu tujuan utama adalah memastikan peserta memahami dan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku, sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pelaporan yang dapat berakibat pada sanksi atau denda. Peningkatan Kompetensi Profesional: Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing di pasar kerja, baik sebagai akuntan, konsultan pajak, maupun profesional di bidang keuangan. Networking dan Pertukaran Pengetahuan: Pelatihan juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi dan bertukar informasi dengan praktisi lain, sehingga dapat memperluas jaringan profesional dan mendapatkan wawasan baru. Adaptasi terhadap Perubahan Kebijakan: Dengan mengikuti pelatihan, peserta akan lebih siap untuk beradaptasi dengan perubahan kebijakan perpajakan dan memahami implikasinya bagi bisnis dan individu. LIST MATERI PELATIHAN BREVET A & B PERPAJAKAN Materi Pelatihan Brevet A: Pengantar Perpajakan Konsep dasar perpajakan Jenis-jenis pajak di Indonesia Subjek dan Objek Pajak Pengertian subjek pajak Pengertian objek pajak Pajak Penghasilan (PPh) PPh Orang Pribadi PPh Badan Tarif dan penghitungan PPh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pengertian PPN Subjek dan objek PPN Penghitungan PPN Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pengertian PBB Cara penghitungan PBB Penyampaian dan Pelaporan Pajak Prosedur pelaporan pajak Formulir dan dokumen perpajakan Sanksi Administratif dan Pidana Pajak Jenis-jenis sanksi Prosedur pemeriksaan pajak Materi Pelatihan Brevet B: Perencanaan Pajak Strategi perencanaan pajak Penghindaran pajak yang sah Pajak Internasional Ketentuan perpajakan untuk transaksi internasional Pajak berganda dan perjanjian pajak internasional Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Lanjutan Peraturan dan kebijakan terbaru PPN Masalah yang sering muncul dalam PPN Sengketa Pajak Prosedur penyelesaian sengketa pajak Mediasi dan arbitrase dalam sengketa pajak Pengelolaan Risiko Pajak Identifikasi risiko pajak Strategi mitigasi risiko Analisis Kasus dan Studi Kasus Pembahasan kasus nyata dalam perpajakan Diskusi kelompok dan presentasi Kepatuhan Pajak dan Etika Profesi Pentingnya kepatuhan pajak Etika dalam praktik perpajakan PESERTA PELATIHAN BREVET A & B PERPAJAKAN Akuntan: Profesional akuntansi yang ingin memperdalam pengetahuan tentang perpajakan dan meningkatkan kompetensi dalam penyusunan laporan pajak. Konsultan Pajak: Individu atau perusahaan yang menyediakan layanan konsultasi pajak dan perlu memahami peraturan perpajakan terkini untuk memberikan saran yang akurat kepada klien. Pejabat Pajak: Karyawan di instansi pemerintah yang menangani administrasi perpajakan, yang memerlukan pemahaman mendalam tentang kebijakan dan prosedur perpajakan. Mahasiswa: Mahasiswa dari program studi akuntansi, perpajakan, atau keuangan yang ingin menambah pengetahuan praktis mengenai perpajakan sebelum memasuki dunia kerja. Pemilik Usaha: Pengusaha atau pemilik bisnis yang ingin memahami kewajiban perpajakan mereka, serta cara mengelola pajak dengan lebih efektif. Manajer Keuangan: Profesional yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan dan perlu memahami dampak perpajakan terhadap laporan keuangan. Staf Administrasi Perpajakan: Karyawan yang terlibat dalam pengelolaan dan pelaporan pajak di perusahaan yang perlu memahami dasar-dasar perpajakan. Pengacara Pajak: Praktisi hukum yang fokus pada isu-isu perpajakan dan perlu memperdalam pengetahuan tentang aspek hukum terkait perpajakan. Investor dan Penasihat Keuangan: Individu yang berinvestasi dan penasihat yang perlu memahami implikasi perpajakan dari keputusan investasi. PEMATERI/ TRAINER Pelatihan Brevet A & B Perpajakan Bandung ini akan diberikan oleh Trainer dari kalangan Praktisi, Akademisi dan Konsultan berpengalaman di bidangnya masing-masing. JADWAL TRAINING TERBARU DI TAHUN 2025 Januari Februari Maret April 16 -17 Januari 2024 13 – 14 Februari 2024 5 – 6 Maret 202 24 – 25 April 2024 Mei Juni Juli Agustus 21 – 22 Mei 2024 11 – 12 Juni 2024 16 – 17 Juli 2024 20 – 21 Agustus 2024 September Oktober November Desember 17 – 18 September 2024 8 – 9 Oktober 2024 12 – 13 November 2024 17 – 18 Desember 2024 Peserta dapat pesan / customize jadwal pelaksanaan training selain tanggal yang sudah kami agendakan. Informasi dan Pendaftaran Training Silahkan konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda kepada kami. Apabila ingin mengikuti Pelatihan Kepatuhan Pajak Bali segera hubungi marketing representatif kami dibawah ini. Dapatkan promo menarik dan update jadwal training terbaru. Mari bersinergi dan berkembang bersama kami Informasi lebih lanjut Customer Service : +62 822-9767-5557 (Available WhatsApp) email : cro.suryatraining@gmail.com Admin : +6282297675557
TRAINING STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION
TRAINING STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION PENGERTIAN TRAINING STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION Strategic management from planning to execution adalah proses yang melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi dalam sebuah organisasi. Dimulai dengan perencanaan yang matang, di mana tujuan jangka panjang, analisis pasar, dan identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dilakukan, hingga ke tahap eksekusi yang melibatkan penerapan strategi secara konkret. Pentingnya mengikuti proses ini terletak pada kemampuannya untuk menciptakan arah yang jelas bagi organisasi, memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya, serta meningkatkan daya saing di pasar. Tanpa perencanaan yang tepat dan eksekusi yang terorganisir, organisasi bisa kehilangan fokus, gagal mencapai tujuan, atau bahkan mengalami kerugian yang signifikan. Oleh karena itu, penerapan strategi yang sistematis memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat mendukung keberhasilan jangka panjang organisasi, mengoptimalkan hasil, dan mengurangi risiko kegagalan. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION Tujuan dan Manfaat Mengikuti Strategy Management from Planning to Execution: Mencapai Tujuan Jangka Panjang Memastikan bahwa organisasi memiliki arah yang jelas dan fokus dalam mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Mengalokasikan sumber daya (manusia, finansial, dan teknologi) secara efisien untuk mencapai hasil yang maksimal. Meningkatkan Daya Saing Membantu organisasi untuk tetap kompetitif di pasar dengan merancang dan menerapkan strategi yang relevan dengan kebutuhan pasar dan tren industri. Mengurangi Risiko Kesalahan Proses perencanaan yang cermat dan evaluasi yang berkelanjutan membantu mengidentifikasi potensi risiko lebih awal dan menyusun mitigasi yang tepat. Peningkatan Kinerja Organisasi Mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional, yang berujung pada peningkatan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan. Fleksibilitas dan Adaptasi Memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan strategi dengan perubahan eksternal, seperti perubahan pasar, teknologi, atau regulasi, yang dapat memengaruhi jalannya organisasi. Peningkatan Komunikasi Internal Strategi yang jelas dan terstruktur memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara manajemen dan karyawan, meningkatkan pemahaman bersama tentang tujuan dan langkah-langkah yang harus diambil. Meningkatkan Pengambilan Keputusan Dengan adanya kerangka strategi yang jelas, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan berbasis data. Evaluasi dan Kontrol Kinerja Proses eksekusi yang terorganisir memungkinkan pengawasan dan evaluasi yang lebih mudah terhadap hasil strategi, membantu untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan. Peningkatan Kepuasan Stakeholder Dengan pencapaian tujuan yang konsisten dan hasil yang optimal, baik pelanggan, investor, maupun karyawan akan merasakan dampak positif, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas dan dukungan mereka terhadap organisasi. OUTLINE MATERI STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION 1: Pengantar Manajemen Strategi 1.1 Definisi dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Apa itu manajemen strategi? Perbedaan antara strategi dan taktik Pentingnya strategi dalam organisasi 1.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen Strategi Mencapai tujuan jangka panjang Optimalisasi sumber daya Peningkatan daya saing dan kinerja 1.3 Proses Manajemen Strategi Perencanaan strategi Implementasi strategi Evaluasi dan kontrol strategi 2: Proses Perencanaan Strategi 2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, Legal) Analisis pasar dan kompetitor Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) 2.2 Analisis Internal Organisasi Evaluasi sumber daya dan kapabilitas Analisis rantai nilai (Value Chain) Penilaian kinerja internal 2.3 Menetapkan Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi Peran visi dan misi dalam strategi Penyusunan nilai-nilai perusahaan Keterkaitan antara visi, misi, dan tujuan strategis 2.4 Penetapan Tujuan dan Sasaran Strategis Penyusunan SMART Goals (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) Penetapan tujuan jangka pendek dan jangka panjang 3: Pengembangan Strategi 3.1 Pendekatan dan Model dalam Pengembangan Strategi Model Porter’s Five Forces Model BCG Matrix (Boston Consulting Group) Strategi generik Porter (Cost Leadership, Differentiation, Focus) 3.2 Strategi Pertumbuhan dan Ekspansi Diversifikasi produk Ekspansi pasar Akuisisi dan kemitraan 3.3 Strategi Diferensiasi dan Inovasi Meningkatkan nilai produk atau layanan Inovasi dalam produk, proses, dan bisnis model 3.4 Penentuan Prioritas Strategi Pemilihan strategi terbaik berdasarkan analisis Menyusun portofolio strategi 4: Implementasi Strategi 4.1 Perencanaan dan Desain Organisasi untuk Implementasi Struktur organisasi yang mendukung eksekusi strategi Penentuan peran dan tanggung jawab 4.2 Pengelolaan Sumber Daya dan Kapabilitas Penyelarasan sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi Pengelolaan anggaran dan alokasi sumber daya 4.3 Manajemen Perubahan dan Kepemimpinan Memimpin perubahan dalam organisasi Mengelola resistensi terhadap perubahan Komunikasi efektif dalam eksekusi strategi 4.4 Pembuatan Rencana Aksi dan Timeline Penyusunan rencana tindakan yang jelas Penetapan milestones dan KPI (Key Performance Indicators) Pengelolaan risiko selama implementasi 5: Pengawasan dan Evaluasi Strategi 5.1 Mekanisme Pengawasan dan Kontrol Kinerja Sistem monitoring dan pelaporan Evaluasi kinerja berdasarkan KPI dan OKR (Objectives and Key Results) 5.2 Alat dan Teknik Evaluasi Strategi Balanced Scorecard Analisis Gap Benchmarking 5.3 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Hasil Evaluasi Penyesuaian strategi berdasarkan feedback dan hasil evaluasi Proses perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement) 5.4 Menangani Perubahan Strategi Respons terhadap perubahan pasar, teknologi, atau kondisi internal Strategi pivot atau adaptasi dalam situasi ketidakpastian 6: Kasus Nyata dan Studi Kasus 6.1 Studi Kasus Perusahaan Global Analisis strategi perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Amazon, dan Tesla Pembelajaran dari kesuksesan dan kegagalan implementasi strategi 6.2 Studi Kasus Perusahaan Lokal Analisis strategi yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia Diskusi tentang tantangan dan peluang yang dihadapi 7: Tren dan Tantangan Masa Depan dalam Manajemen Strategi 7.1 Manajemen Strategi dalam Era Digital Pengaruh teknologi digital terhadap strategi perusahaan Transformasi digital dan penerapan strategi berbasis data 7.2 Strategi Berkelanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Fokus pada keberlanjutan dan dampak sosial dalam merancang strategi Integrasi tujuan bisnis dan tanggung jawab sosial 7.3 Inovasi dan Disrupsi dalam Strategi Menangani disrupsi teknologi dan industri Mengelola inovasi dalam perusahaan untuk mempertahankan daya saing 8: Kesimpulan dan Ujian Akhir 8.1 Ringkasan Proses Manajemen Strategi Keterkaitan antara perencanaan, eksekusi, dan evaluasi Penekanan pada pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam strategi 8.2 Diskusi Kelas dan Refleksi Diskusi kelompok tentang penerapan strategi di dunia nyata Refleksi individu terhadap pemahaman materi 8.3 Ujian Akhir Evaluasi pemahaman peserta terhadap seluruh materi kursus PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN STRATEGY MANAGEMENT FROM PLANNING TO EXECUTION Manajer Senior dan Eksekutif CEO, COO, CFO, dan C-level executives yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan arah perusahaan. Manajer Menengah (Middle Management) Manajer yang terlibat dalam perencanaan dan implementasi strategi di departemen atau unit bisnis tertentu. Tim Strategi Perusahaan Profesional yang bertugas merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi strategi perusahaan. Pemimpin Proyek dan Tim Proyek Manajer dan anggota tim yang mengelola proyek-proyek strategis atau inisiatif
TRAINING EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO
TRAINING EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO PENGERTIAN TRAINING EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO Mengikuti pelatihan Excel Intermediate dengan Macro sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dalam mengolah data dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Pada level intermediate, pengguna tidak hanya menguasai fungsi-fungsi dasar seperti SUM, VLOOKUP, atau IF, tetapi juga mulai memanfaatkan fitur-fitur lanjutan seperti tabel pivot, analisis data, dan grafik dinamis. Penggunaan Macro, yang berbasis pada bahasa pemrograman VBA (Visual Basic for Applications), memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang, membuat laporan secara otomatis, dan mempercepat proses kerja yang kompleks. Dengan menguasai keterampilan ini, seseorang dapat bekerja lebih efisien, mengurangi kemungkinan kesalahan manual, serta memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyajikan data dengan cara yang lebih efektif. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat berguna bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kompetensi analisis data dan mempercepat proses kerja di berbagai bidang industri. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO Tujuan Mengikuti Excel Intermediate with Macro: Meningkatkan Pemahaman Fitur Lanjutan Excel Menguasai fungsi dan fitur Excel yang lebih kompleks, seperti tabel pivot, analisis data, dan penggunaan formula lanjutan. Mempelajari Penggunaan Macro dan VBA Memahami cara membuat dan menggunakan Macro untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan meningkatkan efisiensi kerja. Meningkatkan Kemampuan Automasi Proses Kerja Belajar untuk mengotomatisasi proses data, pembuatan laporan, dan pekerjaan administratif melalui pengkodean sederhana dengan VBA. Meningkatkan Kemampuan Analisis Data Menguasai teknik analisis data yang lebih mendalam, seperti penggunaan fungsi statistik dan pembuatan grafik dinamis yang lebih canggih. Mengembangkan Keterampilan Pengolahan Data yang Lebih Efisien Membekali peserta dengan keterampilan untuk bekerja lebih cepat dan efektif dengan volume data besar dan kompleks. Manfaat Mengikuti Excel Intermediate with Macro: Peningkatan Produktivitas Dengan mengotomatisasi tugas menggunakan Macro, pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tugas berulang. Peningkatan Kualitas Laporan dan Analisis Menggunakan Excel untuk menyusun laporan yang lebih akurat, interaktif, dan mudah dipahami oleh pemangku kepentingan. Kemampuan untuk Menangani Data yang Lebih Kompleks Dapat bekerja dengan dataset besar dan melakukan analisis yang lebih mendalam menggunakan alat dan teknik lanjutan di Excel. Penghematan Waktu dan Pengurangan Kesalahan Manual Mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam pengolahan data manual dan mempercepat proses pembuatan laporan atau analisis. Keunggulan Kompetitif di Dunia Kerja Memiliki keterampilan Excel tingkat lanjut dan kemampuan menggunakan Macro memberikan keunggulan dalam karier, terutama di bidang yang membutuhkan analisis data, keuangan, atau administrasi. Peningkatan Kemampuan Problem Solving Mampu mengatasi tantangan dan masalah dalam pengolahan data yang lebih rumit dengan menggunakan fungsi lanjutan dan skrip VBA. Memperluas Peluang Karir Kemampuan Excel dengan Macro menjadi keahlian yang sangat dicari di berbagai industri, membuka peluang untuk pekerjaan yang lebih tinggi atau posisi yang lebih strategis. Pemahaman Mendalam tentang Fitur Excel Memperoleh pemahaman mendalam tentang berbagai fitur Excel, seperti pivot table, Power Query, dan analisis data yang meningkatkan kualitas pekerjaan. OUTLINE MATERI EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO 1. Pendahuluan: Pengantar Excel dan VBA Tujuan dan Manfaat Menggunakan Excel Lanjutan Pengenalan terhadap VBA (Visual Basic for Applications) Mengenal Macro dan Automasi Proses Kerja Menyiapkan Lingkungan Kerja VBA di Excel Membuat Macro pertama dengan Recorder 2. Pengelolaan dan Analisis Data Lanjutan di Excel Pengenalan Tabel Pivot Membuat dan mengonfigurasi tabel pivot Menggunakan filter dan grup dalam pivot table Menyusun laporan menggunakan pivot table Penggunaan Fungsi Lanjutan Fungsi statistik: AVERAGEIFS, COUNTIFS, SUMIFS Fungsi lookup lanjutan: INDEX, MATCH, dan kombinasi VLOOKUP dengan IF Fungsi tanggal dan waktu: DATE, NETWORKDAYS, TEXT, YEARFRAC Penggunaan Fitur Excel: Conditional Formatting dan Data Validation Menyaring dan memformat data dengan kriteria tertentu Membuat form input data dengan validasi Pengolahan Data dengan Power Query (optional) Import dan transformasi data dengan Power Query Menggabungkan beberapa sumber data 3. Membuat dan Mengelola Macro dengan VBA Pengenalan VBA dan Editor VBA Menavigasi editor VBA Menulis dan menyimpan script VBA Merekam Macro dan Mengeditnya Menggunakan Macro Recorder untuk mengotomatisasi tugas sederhana Mengedit kode VBA yang dihasilkan oleh Macro Recorder Pemrograman VBA Dasar Struktur dasar kode VBA: Sub, Function, Looping (For, Do While) Menangani variabel dan tipe data Menggunakan kondisi IF…THEN dan Select Case Membuat Fungsi Kustom dengan VBA Menulis fungsi kustom dalam VBA untuk kebutuhan spesifik Debugging dan Error Handling Menggunakan fitur debug di VBA Menangani kesalahan menggunakan On Error dan Resume 4. Otomatisasi Tugas Menggunakan VBA Membuat Button untuk Menjalankan Macro Menambahkan tombol dan menghubungkannya dengan Macro Membuat user interface dasar menggunakan form dan kontrol (TextBox, ComboBox) Automasi Pekerjaan Berulang Menyusun dan menjalankan Macro untuk tugas berulang (misalnya, penyaringan dan pelaporan) Automasi Pengolahan Data Menggunakan Macro untuk membersihkan data (menghapus duplikasi, mengganti nilai, dll) Mengonversi data menjadi format yang lebih mudah dianalisis 5. Peningkatan Keterampilan Pengolahan Data Pembuatan Grafik Dinamis Menggunakan data dinamis dalam grafik (misalnya, grafik yang diperbarui berdasarkan pilihan pengguna) Advanced Data Analysis Fungsi statistik dan analisis data menggunakan VBA Membuat analisis regresi dan statistik lanjutan menggunakan Excel dan VBA Pembuatan Laporan dan Dashboard Menyusun laporan dinamis yang dapat diperbarui otomatis dengan Macro Menggunakan grafik dan tabel pivot dalam laporan 6. Pengembangan dan Pengelolaan Macro Menggunakan Formulir (UserForms) di VBA Membuat formulir input data menggunakan UserForm Menambahkan elemen kontrol seperti tombol, kotak teks, dan dropdown Mengelola dan Memodifikasi Macro Mengorganisasi dan mengelola berbagai Macro dalam satu workbook Menyimpan, mengimpor, dan mengekspor Macro Mengamankan Macro dan File Excel Menambahkan proteksi pada file Excel dan Macro Menggunakan password untuk melindungi kode VBA 7. Studi Kasus dan Aplikasi Dunia Nyata Studi Kasus 1: Pengolahan Data Penjualan Membuat laporan penjualan bulanan dan tahunan menggunakan tabel pivot, grafik, dan Macro Studi Kasus 2: Automasi Pengolahan Data Keuangan Membuat laporan keuangan otomatis dan analisis menggunakan Macro untuk pengelolaan anggaran Studi Kasus 3: Pembuatan Dashboard Interaktif Membuat dashboard interaktif yang memungkinkan pengguna untuk memilih periode waktu, data, dan grafik yang ingin ditampilkan 8. Penutupan dan Evaluasi Evaluasi Pemahaman dan Praktik Ujian atau tugas untuk menguji pemahaman peserta tentang materi Diskusi dan Sesi Tanya Jawab Membahas tantangan yang dihadapi peserta dan memberikan solusi berbasis VBA Sertifikat dan Penutupan Pemberian sertifikat dan ringkasan pelatihan PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN EXCEL INTERMEDIATE WITH MACRO Profesional di Bidang Keuangan dan Akuntansi Menggunakan Excel untuk analisis data keuangan, pembuatan laporan, dan pengelolaan anggaran. Menguasai Macro akan mempercepat pembuatan laporan dan analisis yang berulang.
TRAINING PRODUCTION SURFACE FACILITY PRODUCTION, PROCESS, SURFACE EQUIPMENT ITS OPERATION
TRAINING PRODUCTION SURFACE FACILITY PRODUCTION, PROCESS, SURFACE EQUIPMENT ITS OPERATION PENGERTIAN TRAINING PRODUCTION SURFACE FACILITY PRODUCTION, PROCESS, SURFACE EQUIPMENT ITS OPERATION Production Surface Facility (PSF) dalam industri minyak dan gas merujuk pada fasilitas yang digunakan di permukaan untuk mendukung proses produksi dan pengolahan hasil ekstraksi dari sumur. Fasilitas ini mencakup berbagai peralatan yang berfungsi untuk mengolah dan mengontrol aliran hidrokarbon, air, dan gas dari sumur ke fasilitas pengolahan lebih lanjut. Pentingnya mengikuti prosedur dan pengoperasian peralatan pada Surface Equipment ini terletak pada pengendalian dan pemantauan efisiensi operasional serta keselamatan. Peralatan ini harus dioperasikan dengan tepat untuk menghindari potensi kegagalan teknis yang dapat berdampak pada keselamatan kerja, kerusakan lingkungan, dan kerugian finansial. Selain itu, pemeliharaan yang baik dan pemahaman mendalam mengenai proses produksi sangat krusial untuk memastikan produksi yang optimal, penghematan biaya operasional, serta kepatuhan terhadap standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku. Dengan pengelolaan yang baik terhadap fasilitas ini, operasi produksi dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING PRODUCTION SURFACE FACILITY PRODUCTION, PROCESS, SURFACE EQUIPMENT ITS OPERATION Tujuan: Memastikan Efisiensi Operasional: Menjamin proses produksi berjalan dengan lancar dan optimal melalui pengelolaan yang tepat terhadap fasilitas dan peralatan permukaan. Meningkatkan Keamanan: Mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan lingkungan dengan mengikuti prosedur yang benar dalam pengoperasian peralatan dan fasilitas. Meningkatkan Kualitas Produksi: Menjaga kualitas hasil produksi hidrokarbon dengan meminimalkan gangguan atau kontaminasi selama proses pengolahan di fasilitas permukaan. Mematuhi Regulasi: Memastikan operasional sesuai dengan standar keselamatan, lingkungan, dan peraturan industri yang berlaku, guna menghindari sanksi hukum atau denda. Mengoptimalkan Pemeliharaan Fasilitas: Dengan pemahaman yang baik tentang pengoperasian, dapat dilakukan perawatan preventif untuk mencegah kerusakan peralatan dan mengurangi downtime. Meningkatkan Keberlanjutan Operasi: Menjamin proses produksi berjalan dalam jangka panjang dengan memaksimalkan umur peralatan dan meminimalkan kegagalan sistem. Manfaat: Pengurangan Risiko Kegagalan Teknis: Dengan pengoperasian yang tepat, risiko kegagalan sistem atau kerusakan alat dapat diminimalkan, yang pada gilirannya mengurangi kerugian finansial. Peningkatan Keandalan dan Produktivitas: Fasilitas dan peralatan yang terkelola dengan baik dapat meningkatkan output produksi dan mengurangi waktu henti operasional. Perlindungan Terhadap Lingkungan: Dengan mengikuti prosedur yang benar, risiko tumpahan atau polusi yang merusak lingkungan dapat dikendalikan. Penghematan Biaya Operasional: Efisiensi operasional yang baik memungkinkan pengurangan biaya operasional melalui penghindaran perbaikan mendadak atau penggantian peralatan yang tidak perlu. Meningkatkan Kepuasan Stakeholder: Operasi yang efisien, aman, dan sesuai standar menghasilkan reputasi yang baik di mata investor, regulator, dan masyarakat umum. Peningkatan Kinerja Tim: Pengalaman dan pemahaman mendalam tentang pengoperasian fasilitas dapat meningkatkan keterampilan dan kinerja tim operasional di lapangan. OUTLINE MATERI PRODUCTION SURFACE FACILITY PRODUCTION, PROCESS, SURFACE EQUIPMENT ITS OPERATION I. Pendahuluan Tujuan Pembelajaran: Memahami konsep dasar fasilitas produksi permukaan (Surface Facility). Mempelajari berbagai jenis peralatan yang digunakan dalam produksi dan pengolahan hidrokarbon. Mengetahui prosedur operasi yang benar untuk menjaga kelancaran dan efisiensi produksi. Deskripsi Materi: Fasilitas produksi permukaan berfungsi untuk mendukung proses pengolahan dan pemrosesan hidrokarbon dari sumur. Materi ini akan mengupas berbagai peralatan, proses produksi, serta pengoperasian yang aman dan efisien di fasilitas permukaan. II. Pengenalan Production Surface Facility Definisi dan Ruang Lingkup Pengertian Surface Facility dan kaitannya dengan industri minyak dan gas. Jenis fasilitas permukaan: peralatan produksi, fasilitas pemisahan, penyimpanan, dan distribusi. Komponen Utama Production Surface Facility Wellhead: Peran dan fungsi dalam kontrol aliran. Separation Units: Proses pemisahan gas, minyak, dan air. Storage Tanks: Fungsi tangki penyimpanan untuk hidrokarbon yang diproduksi. Pipeline System: Peran pipa dalam distribusi hasil produksi ke fasilitas lain. Gas Compression Units: Fungsi kompresor untuk gas. Skema Umum Proses Produksi Permukaan Proses aliran hidrokarbon dari sumur ke fasilitas permukaan. Diagram alir (Flow Diagram) fasilitas produksi permukaan. III. Proses Produksi dan Pengolahan (Production Process) Proses Eksploitasi dan Produksi Pengangkatan hidrokarbon dari sumur (artesis, injeksi air, gas lift, dll). Proses pemisahan fasa (minyak, gas, dan air). Proses Pemisahan dan Pengolahan Gas Separation: Teknologi dan prinsip pemisahan gas dari minyak. Oil Separation: Teknik pemisahan minyak dari air dan gas. Produced Water Treatment: Pengolahan air yang dihasilkan selama produksi. Pengendalian Aliran (Flow Control) Pengukuran aliran produksi dan kontrol aliran hidrokarbon menggunakan alat ukur seperti flow meter. Sistem kontrol otomatis dan pengawasan (SCADA). Pengolahan dan Pemurnian Gas Proses pemurnian gas untuk menghilangkan kontaminan seperti sulfur dan karbon dioksida. IV. Surface Equipment dalam Produksi Permukaan Peralatan Pengolahan dan Penyimpanan Separator (Gas & Oil Separators): Jenis dan cara kerja. Heat Exchanger: Prinsip dan fungsinya dalam mendinginkan atau memanaskan fluida. Storage Tanks: Jenis tangki dan sistem penyimpanan hidrokarbon. Peralatan Pengukuran dan Kontrol Flow Meters: Jenis alat ukur aliran dan prinsip kerjanya. Pressure & Temperature Instruments: Pentingnya pengukuran tekanan dan suhu dalam pengoperasian peralatan. Control Valves: Fungsi dan aplikasi katup kontrol dalam sistem aliran. Safety Equipment Pressure Relief Valves (PRV): Fungsi katup pengaman dalam mengatur tekanan. Emergency Shutdown Systems (ESD): Sistem pengendalian darurat untuk menghentikan produksi saat terjadi bahaya. Fire and Gas Detection Systems: Sistem deteksi kebakaran dan gas berbahaya. V. Pengoperasian Fasilitas Produksi Permukaan Pengendalian dan Pemeliharaan Peralatan Startup & Shutdown Procedures: Prosedur untuk memulai dan menghentikan operasi fasilitas. Preventive Maintenance (PM): Strategi pemeliharaan preventif untuk mencegah kegagalan peralatan. Troubleshooting: Mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis yang mungkin terjadi. Monitoring dan Pengawasan Penggunaan SCADA dan alat monitoring untuk memantau kondisi peralatan dan produksi. Analisis data operasional untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi downtime. Keselamatan Kerja dalam Pengoperasian Protokol keselamatan saat bekerja dengan peralatan bertekanan tinggi dan suhu tinggi. Prosedur evakuasi dan tindakan darurat jika terjadi kecelakaan. VI. Manajemen dan Pengendalian Proses Optimasi Produksi Teknik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pemanfaatan peralatan secara optimal. Peningkatan kinerja fasilitas dengan menggunakan teknologi terbaru. Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Penggunaan energi secara efisien dalam fasilitas produksi permukaan. Manajemen sumber daya untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan keuntungan. VII. Studi Kasus dan Diskusi Studi Kasus Kegagalan Sistem Analisis kejadian nyata terkait kegagalan sistem dalam fasilitas permukaan. Pembelajaran dari kesalahan dan solusi yang diterapkan. Diskusi Kelompok Diskusi mengenai tantangan operasional dan solusi yang dapat diterapkan dalam fasilitas produksi permukaan. VIII. Evaluasi dan Ujian Evaluasi Pembelajaran: Ujian teori dan praktikum untuk mengukur pemahaman peserta mengenai materi. Penilaian terhadap kemampuan peserta dalam mengidentifikasi masalah dan solusi operasional di lapangan. IX. Penutup Rangkuman Materi: Kesimpulan mengenai pentingnya pemahaman yang mendalam tentang fasilitas produksi permukaan, proses
TRAINING FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT
TRAINING FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT PENGERTIAN TRAINING FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT Fuel Handling & Operation Management adalah suatu sistem yang mengatur proses pengelolaan bahan bakar mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga distribusinya dalam suatu fasilitas atau perusahaan. Sistem ini mencakup berbagai aspek, seperti pengendalian kualitas bahan bakar, pemantauan konsumsi energi, dan memastikan bahan bakar dikelola secara efisien dan aman. Pentingnya mengikuti Fuel Handling & Operation Management terletak pada kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, mengurangi pemborosan energi, dan meminimalisir risiko kecelakaan atau kerusakan akibat penanganan bahan bakar yang tidak tepat. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat memastikan operasional yang lebih efisien, mengurangi biaya operasional, serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan energi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, penerapan manajemen ini juga dapat memperpanjang umur mesin dan peralatan yang bergantung pada bahan bakar, sehingga meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT Tujuan: Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Bakar Memastikan bahwa bahan bakar digunakan dengan efisien dan tidak ada pemborosan. Meningkatkan Keamanan Operasional Mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan akibat penanganan bahan bakar yang tidak tepat. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi Mengikuti standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku untuk pengelolaan bahan bakar. Menjaga Kualitas Bahan Bakar Memastikan bahan bakar yang digunakan tetap dalam kondisi terbaik untuk mendukung kinerja mesin dan peralatan. Mengurangi Risiko Kerusakan Mesin Pengelolaan bahan bakar yang tepat dapat memperpanjang usia mesin dan peralatan yang digunakan. Manfaat: Efisiensi Energi yang Lebih Baik Pengelolaan bahan bakar yang optimal dapat menurunkan konsumsi energi dan biaya operasional. Penghematan Biaya Dengan pengelolaan bahan bakar yang efisien, perusahaan dapat mengurangi pemborosan dan menekan biaya. Perbaikan Kinerja dan Produktivitas Sistem yang baik dalam pengelolaan bahan bakar dapat meningkatkan performa operasional dan produktivitas keseluruhan. Pengurangan Dampak Lingkungan Pengelolaan bahan bakar yang efisien mendukung upaya mengurangi emisi dan dampak negatif terhadap lingkungan. Peningkatan Reputasi Perusahaan Perusahaan yang mengikuti manajemen bahan bakar yang baik cenderung memiliki citra yang lebih positif terkait keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Kepatuhan terhadap Standar dan Auditing Memastikan perusahaan memenuhi audit regulasi dan standar industri yang relevan terkait pengelolaan bahan bakar. Peningkatan Keandalan Operasional Menjamin kelancaran operasional tanpa gangguan dari masalah bahan bakar yang dapat menghambat kegiatan produksi. OUTLINE MATERI FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT Pendahuluan Tujuan dan Ruang Lingkup Fuel Handling & Operation Management Pengertian Fuel Handling & Operation Management Pentingnya manajemen bahan bakar dalam operasional industri Prinsip-Prinsip Dasar Fuel Handling Pengelolaan bahan bakar yang aman dan efisien Regulasi dan standar industri terkait bahan bakar Pengenalan Jenis Bahan Bakar Jenis-Jenis Bahan Bakar Bahan bakar cair (misalnya, minyak diesel, bensin, dan avtur) Bahan bakar gas (misalnya, LPG, CNG) Bahan bakar padat (misalnya, batubara) Karakteristik Bahan Bakar dan Pengaruhnya terhadap Operasi Titik nyala, densitas, viskositas Efisiensi dan emisi yang dihasilkan Sistem Penyimpanan Bahan Bakar Jenis-jenis Fasilitas Penyimpanan Tangki bawah tanah dan di atas tanah Pipa dan sistem distribusi Keamanan dalam Penyimpanan Bahan Bakar Pencegahan kebocoran dan tumpahan Sistem pengawasan dan monitoring Pengelolaan Penyimpanan Bahan Bakar Pengaturan kapasitas dan rotasi stok Pengawasan kualitas bahan bakar Pengelolaan dan Pengendalian Aliran Bahan Bakar Distribusi dan Transportasi Bahan Bakar Sistem pipa, truk tangki, dan moda transportasi lainnya Pengendalian Aliran Bahan Bakar Sensor dan pengaturan aliran bahan bakar Sistem kontrol otomatis dalam distribusi Pengawasan Kualitas Bahan Bakar selama Pengaliran Uji kualitas bahan bakar Pengaruh suhu dan tekanan terhadap kualitas Keamanan dan Keselamatan dalam Fuel Handling Risiko yang Terkait dengan Penanganan Bahan Bakar Kebakaran, ledakan, dan paparan bahan kimia berbahaya Prosedur Keamanan Penggunaan alat pelindung diri (APD) Sistem pemadam kebakaran dan evakuasi Pelatihan Karyawan untuk Keamanan Bahan Bakar Penyuluhan mengenai bahaya bahan bakar Simulasi penanganan keadaan darurat Pemeliharaan dan Inspeksi Peralatan Fuel Handling Jenis-jenis Peralatan dalam Fuel Handling Pompa, meteran, sistem pengukuran, dan tangki Pemeliharaan Rutin dan Preventif Inspeksi berkala dan kalibrasi alat Pemeliharaan untuk mencegah kerusakan sistem Manajemen Umur Peralatan Penggantian dan perbaikan peralatan Pengelolaan Emisi dan Dampak Lingkungan Dampak Lingkungan dari Penggunaan Bahan Bakar Polusi udara dan air Pengelolaan limbah bahan bakar Strategi Pengurangan Emisi Teknologi ramah lingkungan Program efisiensi energi Kepatuhan terhadap Regulasi Lingkungan Standar emisi dan pengelolaan limbah bahan bakar Sistem Manajemen Energi dan Efisiensi Penerapan Sistem Manajemen Energi (ISO 50001) Prinsip-prinsip manajemen energi Implementasi dan pemantauan kinerja energi Peningkatan Efisiensi Energi dalam Pengelolaan Bahan Bakar Strategi pengurangan pemborosan energi Teknologi terbaru dalam penghematan energi Perencanaan dan Penganggaran dalam Fuel Handling Perencanaan Kebutuhan Bahan Bakar Menghitung kebutuhan dan pemantauan konsumsi Perencanaan pengadaan bahan bakar yang efisien Anggaran untuk Fuel Handling & Operation Pengelolaan anggaran bahan bakar Strategi pengurangan biaya operasional Audit dan Evaluasi Kinerja Fuel Handling Proses Audit Fuel Handling Metode audit bahan bakar dan sistem operasional Analisis efisiensi dan kepatuhan prosedur Indikator Kinerja Kunci (KPI) dalam Fuel Handling Pengukuran efisiensi bahan bakar Evaluasi kualitas dan keandalan sistem Studi Kasus dan Aplikasi Praktis Studi Kasus: Implementasi Fuel Handling di Industri Energi Contoh aplikasi Fuel Handling & Operation Management di pembangkit listrik, industri manufaktur, dan sektor transportasi Diskusi Kelompok Pemecahan masalah terkait dengan pengelolaan bahan bakar Penutupan dan Ujian Rekapitulasi Materi Ulasan komprehensif dari semua topik yang dibahas Ujian Tertulis dan Evaluasi Praktis Penilaian pengetahuan dan keterampilan dalam Fuel Handling & Operation Management PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT Petugas Operasional Pabrik Energi Petugas yang terlibat langsung dalam pengelolaan dan distribusi bahan bakar di pembangkit listrik atau fasilitas energi lainnya. Insinyur dan Teknisi Mesin Insinyur atau teknisi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan peralatan yang bergantung pada bahan bakar, seperti generator, boiler, dan mesin industri lainnya. Manajer Operasional Manajer yang mengawasi proses operasional dan ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan bahan bakar serta mengurangi biaya operasional. Petugas Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) Profesional K3 yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dalam penanganan bahan bakar, serta pencegahan kecelakaan dan kebakaran di fasilitas yang menggunakan bahan bakar. Manajer Energi dan Efisiensi Energi Profesional yang bekerja di bidang manajemen energi, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan mengurangi jejak karbon dalam operasional. Staf Logistik dan Distribusi Petugas yang terlibat dalam distribusi dan pengangkutan bahan bakar ke berbagai lokasi, memastikan kelancaran pasokan dan penanganan yang tepat. Staf Pengadaan dan Pembelian Profesional yang terlibat dalam
TRAINING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TRAINING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGERTIAN TRAINING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Corporate Social Responsibility (CSR) adalah konsep yang mengacu pada tanggung jawab perusahaan untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, di luar kewajiban hukum dan keuntungan finansial semata. CSR mencakup berbagai kegiatan, seperti program keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat. Mengikuti prinsip CSR sangat penting karena tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik, tetapi juga membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konsumen, karyawan, dan stakeholder lainnya. Selain itu, implementasi CSR dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, karena perusahaan yang berfokus pada kesejahteraan sosial dan lingkungan cenderung lebih dipercaya dan dihargai. Dengan demikian, CSR bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga strategi yang menguntungkan bagi keberlanjutan perusahaan itu sendiri. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tujuan: Meningkatkan Reputasi Perusahaan Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap masalah sosial dan lingkungan, yang meningkatkan citra positif di mata publik dan stakeholder. Meningkatkan Hubungan dengan Stakeholders Membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen, karyawan, pemerintah, dan masyarakat lokal melalui program-program CSR yang bermanfaat. Mendukung Keberlanjutan Lingkungan Melakukan tindakan yang mendukung pelestarian alam, seperti pengurangan emisi karbon, pengelolaan sampah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program-program yang memfokuskan pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Menarik dan Mempertahankan Talenta Menjadi tempat kerja yang menarik bagi karyawan yang peduli dengan tanggung jawab sosial, serta meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan yang memiliki program CSR yang baik dapat membedakan diri dari pesaing dan memperkuat posisi di pasar. Kepatuhan terhadap Regulasi Memenuhi regulasi dan standar yang diterapkan oleh pemerintah atau lembaga internasional terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. Manfaat: Meningkatkan Loyalitas Konsumen Konsumen cenderung lebih memilih produk atau layanan dari perusahaan yang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan, yang pada gilirannya meningkatkan penjualan. Mendapatkan Kepercayaan Investor Perusahaan yang menerapkan CSR dengan baik seringkali dianggap lebih stabil dan bertanggung jawab, yang dapat menarik investor. Meningkatkan Kinerja Keuangan Walaupun CSR membutuhkan investasi, dalam jangka panjang, kegiatan ini dapat mendatangkan keuntungan dengan meningkatkan efisiensi operasional dan membuka peluang pasar baru. Mengurangi Risiko Dengan berfokus pada aspek sosial dan lingkungan, perusahaan dapat mengurangi potensi risiko yang timbul akibat masalah lingkungan atau reputasi buruk. Memberikan Dampak Positif terhadap Masyarakat dan Lingkungan Perusahaan dapat berkontribusi langsung terhadap perbaikan sosial dan lingkungan yang lebih luas, menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Meningkatkan Kepercayaan Publik Pelaksanaan CSR yang transparan dan tulus dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, yang berujung pada penguatan brand image. Inovasi dan Pengembangan Produk CSR mendorong perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan sosial masyarakat. OUTLINE MATERI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 1: Pengenalan Corporate Social Responsibility (CSR) Definisi dan konsep dasar CSR Sejarah dan evolusi CSR Prinsip-prinsip dasar CSR CSR dalam konteks global dan lokal Mengapa CSR penting bagi perusahaan dan masyarakat? 2: Dimensi CSR Ekonomi: Tanggung jawab perusahaan terhadap ekonomi lokal dan global Lingkungan: Pengelolaan sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan Sosial: Keterlibatan perusahaan dalam pengembangan masyarakat Etika: Kepatuhan terhadap standar moral dan hukum 3: CSR dan Manajemen Perusahaan Integrasi CSR dalam strategi perusahaan CSR sebagai bagian dari kebijakan perusahaan Manajemen dan pengelolaan program CSR Hubungan CSR dengan stakeholder (karyawan, konsumen, investor, masyarakat, pemerintah) 4: CSR dalam Praktik Studi kasus perusahaan dengan implementasi CSR yang sukses Praktik CSR dalam berbagai sektor industri (misalnya: teknologi, manufaktur, pertanian) Program CSR yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi sosial Evaluasi dan pengukuran dampak CSR 5: CSR dan Pemasaran Menggunakan CSR sebagai alat pemasaran dan komunikasi merek Dampak CSR terhadap loyalitas konsumen Membangun citra merek yang positif melalui inisiatif CSR CSR dalam hubungan masyarakat dan pengelolaan reputasi 6: CSR dan Regulasi Kebijakan dan regulasi pemerintah terkait CSR CSR di negara berkembang vs negara maju Pengaruh regulasi terhadap implementasi CSR Tanggung jawab perusahaan terhadap hukum dan etika 7: Pengukuran dan Pelaporan CSR Indikator kinerja CSR (Key Performance Indicators – KPI) Laporan keberlanjutan dan pelaporan transparansi Standar internasional untuk pelaporan CSR (misalnya, GRI, ISO 26000) Analisis dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas CSR 8: Tantangan dan Peluang CSR Tantangan dalam implementasi CSR (biaya, resistensi, pengukuran dampak) Peluang jangka panjang melalui CSR (pencapaian tujuan SDGs, meningkatkan daya saing) Integrasi CSR dengan inovasi bisnis dan pengembangan produk baru Kolaborasi antara sektor privat, publik, dan masyarakat dalam CSR 9: CSR di Era Digital CSR dalam konteks teknologi dan transformasi digital Pengaruh media sosial dalam promosi CSR Keberlanjutan dan inovasi di era teknologi Peran perusahaan dalam menangani isu sosial dan lingkungan melalui teknologi 10: Implementasi CSR di Perusahaan Kecil dan Menengah (UKM) CSR untuk perusahaan kecil dan menengah: tantangan dan solusi Model CSR yang dapat diterapkan pada UKM Dampak CSR dalam pengembangan UKM dan masyarakat lokal Studi kasus UKM yang berhasil dalam CSR 11: Studi Kasus CSR Global Analisis perusahaan multinasional dengan program CSR yang berpengaruh global Perusahaan yang berfokus pada inisiatif lingkungan (misalnya, Patagonia, Unilever) Perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan sosial (misalnya, TOMS, Starbucks) Evaluasi dampak sosial dan ekonomi dari CSR dalam konteks global 12: Diskusi dan Presentasi Proyek CSR Presentasi proyek CSR oleh mahasiswa Diskusi kelompok tentang inisiatif CSR yang dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan Umpan balik dan diskusi konstruktif 13: Evaluasi dan Ujian Tengah Semester Ujian teori mengenai CSR Evaluasi tentang pemahaman materi dan studi kasus 14: CSR dan Masa Depan Tren masa depan dalam CSR dan keberlanjutan Pengaruh perubahan iklim dan tantangan global terhadap kebijakan CSR Peran perusahaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 15: Ujian Akhir Semester dan Refleksi Ujian akhir semester Refleksi keseluruhan materi CSR dan aplikasinya di dunia nyata Diskusi tentang integrasi CSR dalam kehidupan profesional dan pengembangan karir PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Manajer dan Eksekutif Perusahaan Mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan strategis di perusahaan, seperti CEO, CFO, dan Direktur, membutuhkan pelatihan CSR untuk merancang kebijakan dan strategi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Tim Pengelola CSR Para staf yang bertanggung jawab langsung dalam merancang, melaksanakan, dan mengelola program CSR di perusahaan, termasuk manajer CSR, koordinator program, dan spesialis keberlanjutan. Departemen Pemasaran
TRAINING ADVANCED COST CONTROL
TRAINING ADVANCED COST CONTROL PENGERTIAN TRAINING ADVANCED COST CONTROL Advanced Cost Control adalah suatu pendekatan yang lebih mendalam dan terstruktur dalam mengelola biaya proyek atau operasional bisnis. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengendalian biaya dasar, tetapi juga mencakup analisis biaya secara menyeluruh dengan menggunakan teknik-teknik canggih dan alat bantu teknologi informasi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan dengan cara yang paling optimal. Pentingnya mengikuti Advanced Cost Control terletak pada kemampuannya untuk membantu perusahaan menjaga keseimbangan antara biaya dan kualitas, sekaligus meningkatkan profitabilitas. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk mengontrol biaya secara efektif dapat menjadi pembeda yang signifikan antara keberhasilan dan kegagalan suatu proyek atau perusahaan. Dengan pendekatan ini, manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat, memprediksi potensi risiko finansial, dan menyusun strategi jangka panjang yang lebih efisien. TUJUAN DAN MANFAAT TRAINING ADVANCED COST CONTROL Tujuan Mengikuti Advanced Cost Control: Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Biaya: Mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan dalam setiap aspek operasional atau proyek. Memaksimalkan Penggunaan Sumber Daya: Mengoptimalkan alokasi sumber daya agar lebih efektif dan produktif. Mengendalikan Anggaran Proyek: Menjaga agar biaya proyek tetap dalam batas anggaran yang telah ditetapkan. Memprediksi dan Mengelola Risiko Finansial: Menganalisis potensi risiko dan memberikan solusi mitigasi terhadap masalah biaya yang mungkin timbul. Meningkatkan Akurasi Perencanaan Keuangan: Menggunakan data dan analisis yang lebih mendalam untuk merencanakan keuangan dengan lebih akurat. Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Memberikan informasi yang lebih jelas dan tepat bagi manajer untuk membuat keputusan terkait biaya. Manfaat Mengikuti Advanced Cost Control: Mengurangi Pemborosan Biaya: Mencegah terjadinya pemborosan dengan identifikasi awal atas area yang membutuhkan perbaikan. Peningkatan Profitabilitas: Dengan pengelolaan biaya yang lebih efisien, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan. Meningkatkan Kualitas Proyek atau Produk: Pengendalian biaya yang tepat membantu menjaga keseimbangan antara biaya dan kualitas yang diinginkan. Peningkatan Transparansi Finansial: Menyediakan laporan dan pemahaman yang lebih transparan terkait biaya, memudahkan komunikasi antara tim manajer dan stakeholders. Pengurangan Risiko Keuangan: Meminimalkan potensi risiko keuangan akibat biaya tak terduga yang tidak terkontrol. Kemampuan Menyusun Strategi Jangka Panjang: Memberikan dasar yang lebih kuat untuk perencanaan dan strategi bisnis yang lebih berkelanjutan. Pengendalian Proyek yang Lebih Baik: Meningkatkan pengawasan dan pengelolaan proyek untuk memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran. Meningkatkan Daya Saing: Dengan pengendalian biaya yang lebih baik, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan kualitas. OUTLINE MATERI ADVANCED COST CONTROL I. Pengenalan Advanced Cost Control Definisi dan Konsep Dasar: Apa itu Advanced Cost Control? Perbedaan antara Cost Control dasar dan Advanced Cost Control Pentingnya pengendalian biaya dalam manajemen proyek dan operasional Tujuan dan Manfaat Advanced Cost Control: Efisiensi biaya dan sumber daya Pengelolaan risiko finansial Peningkatan profitabilitas dan daya saing II. Prinsip dan Teori Pengendalian Biaya Teori Pengendalian Biaya dalam Manajemen: Prinsip dasar cost control Strategi pengurangan biaya dan efisiensi operasional Pengelolaan biaya jangka panjang vs. jangka pendek Pendekatan Analitis dalam Pengendalian Biaya: Cost-benefit analysis Activity-based costing (ABC) Value engineering III. Alat dan Teknik dalam Advanced Cost Control Teknik-teknik Pengendalian Biaya: Earned Value Management (EVM) Cost-Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index (SPI) Variance Analysis (analisis deviasi biaya) Forecasting dan prediksi biaya Peran Teknologi dalam Pengendalian Biaya: Penggunaan software ERP dan aplikasi pengendalian biaya Big Data dan analitik untuk pengelolaan biaya Automasi dan digitalisasi dalam pengendalian biaya Penerapan Cost Control dalam Berbagai Industri: Cost control di industri konstruksi Cost control di manufaktur Cost control di sektor jasa dan IT IV. Pengelolaan Anggaran dan Proyeksi Biaya Menyusun Anggaran Proyek atau Operasional: Proses penyusunan anggaran yang realistis Penggunaan historical data untuk estimasi biaya Metode perencanaan biaya: top-down vs bottom-up Kontrol dan Monitoring Anggaran: Teknik untuk memantau pengeluaran dan perbandingan dengan anggaran Penggunaan laporan keuangan dan alat monitoring Pengendalian anggaran berdasarkan analisis varians Pengendalian Biaya pada Proyek yang Berubah (Scope Creep): Mengelola perubahan anggaran yang disebabkan oleh perubahan ruang lingkup proyek Strategi mitigasi perubahan biaya yang tidak terduga V. Analisis dan Penanganan Risiko Biaya Identifikasi Risiko Biaya: Mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang dapat mempengaruhi biaya Menggunakan teknik seperti Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk memetakan risiko biaya Strategi Mitigasi Risiko Biaya: Teknik mitigasi risiko melalui pengendalian biaya yang tepat Asuransi biaya dan kontrak sebagai alat mitigasi risiko Monitoring dan penyesuaian terhadap potensi risiko Scenario Planning dan Sensitivity Analysis: Teknik scenario planning untuk merencanakan kemungkinan peristiwa yang mempengaruhi biaya Sensitivity analysis untuk memahami variabilitas biaya dalam situasi yang berbeda VI. Pengendalian Biaya pada Proyek Multinasional dan Global Pengendalian Biaya dalam Lingkungan Global: Tantangan pengelolaan biaya di berbagai negara dan pasar Perbedaan biaya dalam proyek internasional (tenaga kerja, material, peraturan) Strategi Pengelolaan Biaya dalam Proyek Multinasional: Manajemen mata uang dan pengelolaan fluktuasi biaya global Menyusun anggaran yang mempertimbangkan faktor internasional VII. Studi Kasus dan Implementasi Advanced Cost Control Analisis Kasus Nyata: Studi kasus pengendalian biaya dalam proyek besar Penerapan Advanced Cost Control dalam proyek konstruksi, manufaktur, dan IT Simulasi dan Praktik Lapangan: Simulasi penggunaan teknik seperti EVM dan variance analysis dalam pengendalian biaya Diskusi dan presentasi hasil simulasi oleh peserta VIII. Evaluasi dan Perbaikan Pengendalian Biaya Evaluasi Kinerja Biaya: Menilai efektivitas pengendalian biaya melalui laporan keuangan dan KPI Teknik Continuous Improvement (CI) dalam pengelolaan biaya Perbaikan Proses Pengendalian Biaya: Implementasi sistem pengendalian biaya yang lebih baik berdasarkan evaluasi Pengembangan dan adaptasi alat-alat pengendalian biaya yang lebih sesuai dengan kebutuhan organisasi IX. Penutup dan Rangkuman Rekapitulasi Materi: Menyimpulkan poin-poin penting dalam Advanced Cost Control Diskusi tentang tantangan dan peluang di masa depan dalam pengendalian biaya Langkah Selanjutnya: Penerapan ilmu yang didapat ke dalam praktik profesional Saran untuk pengembangan keterampilan lebih lanjut PESERTA YANG MEMBUTUHKAN PELATIHAN ADVANCED COST CONTROL Manajer Proyek Manajer proyek yang bertanggung jawab untuk mengelola anggaran dan memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan. Penyelia Keuangan Profesional yang bekerja dalam departemen keuangan dan bertugas mengawasi pengeluaran, anggaran, serta melaporkan hasil keuangan proyek atau organisasi. Analis Biaya (Cost Analyst) Mereka yang bertugas melakukan analisis biaya, mengevaluasi pengeluaran, dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan biaya yang lebih efisien. Manajer Operasional Individu yang bertanggung jawab untuk pengelolaan biaya dalam kegiatan operasional sehari-hari dan memastikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Direktur Keuangan (CFO) Eksekutif yang